Jakarta, Technology-Indonesia.com – Science Center memiliki tugas untuk mensosialisasikan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta inovasi. Untuk itu, perlu kreativitas dan kerja lebih keras agar Science Center bisa mendapat perhatian dan kunjungan dari masyarakat yang lebih besar.
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Na’im mengungkapkan hal tersebut di sela acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Science Center Indonesia (ASCI) ke-V pada Rabu (21/11/2018) di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat.
Rakornas yang digelar oleh Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-Iptek) merupakan salah satu program tahunan ASCI dalam menjalin komunikasi dan kerjasama, baik antar Science Center maupun dengan lembaga lain di bidang Iptek. Rakornas ASCI ke-V dengan tema “Pembudayaan Iptek kepada Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0” akan berlangsung pada 21 – 23 November 2018 di Gedung D Kemenristekdikti dan PP-Iptek di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Menurut Ainun, Rakornas bertujuan untuk lebih membudayakan iptek dan inovasi kepada masyarakat. Ia mengungkapkan pentingnya mendorong para siswa sejak dini mengenal iptek dan inovasi-inovasi sehingga memberikan daya tarik pada mereka terhadap iptek dan inovasi.
“Kemenristekdikti mendukung perkembangan Science Center ini agar supaya masyarakat mengetahui pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Direktur PP-Iptek Kemenristekdikti, Mochammad Syachrial Annas mengungkapkan ASCI merupakan organisasi yang menaungi Science Center di wilayah Indonesia. Science Center merupakan wahana pembelajaran iptek non formal untuk semua usia yang berperan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang iptek.
Selain sebagai wadah untuk menjalin kerjasama dan komunikasi antar Science Center masing-masing daerah, pembentukan ASCI juga bertujuan untuk membantu dalam perintisan dan pembangunan Science Center, serta mengembangkan networking dengan berbagai stakeholders baik dalam maupun luar negeri untuk memajukan Science Center di Indonesia.
Menurut Syachrial pada akhir 2018 akan diresmikan dua Science Center baru di Padang, Sumatera Barat di Padang dan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penambahan dua Science Center baru, akan menggenapi 25 Science Center yang ada di Indonesia.
Dalam pengembangan Science Center, PP-Iptek memberikan insentif antara lain berupa alat peraga. “Itu sebenarnya tidak memenuhi semua kebutuhan hanya sebagai trigger,” terangnya.
Dalam pembuatan Science Center, lanjut Syachrial, persyaratannya tidak mudah. Selain harus mempersiapkan gedung, pemerintah daerah harus memasukkannya ke RPJMD, menyiapkan dana anggaran di tahun berikutnya, menyiapkan pemandu dan pengelola. “Lokasinya harus strategis agar orang yang datang tidak butuh effort, menghabiskan waktu dan biaya besar,” tuturnya.
ASCI dibentuk pada tanggal 29 Agustus 2013 di PP-Iptek, Jakarta. Hingga saat ini sudah lahir 23 Science Center di Indonesia, yakni PP-Iptek Jakarta, Taman Pintar Yogyakarta, Puspa Iptek Sundial Kotabaru Parahyangan Bandung, Graha Teknologi Sriwijaya Palembang, Solo Science Center, Pusat Iptek dan Bahasa Pontianak, Jateng Science Center Semarang, Sabak Science Center Tanjung Jabung Timur, Bappeda Jepara, Jatim Park Science Center Malang, Iptek Center Sawahlunto, Balitbang Provinsi Kalimantan Selatan, dan Balitbang Provinsi Sulawesi Tenggara.
Selanjutnya, Balitbang Provinsi Sumatera Utara, Dinas Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Belitung Timur, Dinas Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Lampung, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Gianyar – Bali, Museum Mpu Tantular Surabaya, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Bappeda Kota Parepare, Balitbang Kota Samarinda, dan Mutiara Bangsa Science Center Indramayu.
“PP-Iptek sebagai Science Center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara,” pungkasnya.