Peringati Hari Bumi, LIPI Dorong Peran Riset untuk Optimalisasi Potensi Laut Indonesia

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Laut Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Riset, termasuk aktivitas dan infrastrukturnya, berperan penting dalam memberikan landasan pengelolaan laut Indonesia secara berkelanjutan yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.499 pulau, lautan dengan luas 3,25 juta km2 dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Data dari United Nations Development Programme (UNDP) menyebutkan perairan Indonesia sebagai habitat bagi 76 persen terumbu karang dan 37 persen ikan karang dunia.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesai (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan, LIPI melalui Pusat Penelitian Oseanografi memiliki tanggung jawab melakukan optimalisasi potensi laut Indonesia melalui kegiatan riset dan pengembangan.

“LIPI membuka peluang untuk kolaborasi pemanfaatan infrastruktur dan sumber daya manusia riset, termasuk pemanfaatan kapal riset untuk kegiatan penelitian dan ekspedisi,” jelas Handoko dalam Media Briefing bertajuk Peran Riset untuk Optimalisasi Potensi Laut Indonesia di Kapal Riset Baruna Jaya VIII di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta pada Senin (22/4/2019).

Melalui kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Bumi, LIPI mengajak semua pihak untuk bergerak bersama mengoptimalkan potensi laut Indonesia. Tema diskusi publik ini sejalan dengan tema peringatan Hari Bumi yang mengambil tema Protect Our Species sebagai langkah untuk menumbuhkan kesadaran untuk bergerak bersama menyelamatkan potensi spesies di dunia agar tidak punah akibat faktor alam dan faktor manusia.

Menurut Handoko, kolaborasi secara alamiah akan menciptakan ekosistem riset. “Tidak hanya fokus ke hasil akhir namun juga pelibatan berbagai pihak dalam proses riset yang dilakukan LIPI sehingga secara alamiah akan terbentuk ekosistem riset nasional.”

Pusat Penelitian Oseanografi LIPI pada tahun ini menjadikan kajian kesehatan terumbu karang dan ekosistem laut sebagai fokus program riset. LIPI juga secara khusus melakukan penelitian pada beberapa spesies laut yang dikategorikan terancam punah.

“Tahun ini ada 17 lokasi yang akan dipantau. Dari hasil monitoring berkala pada banyak lokasi yang menyebar di sekitar 40 lokasi telah dikembangkan indeks kesehatan karang dan dalam waktu dekat juga akan dikembangkan indeks kesehatan untuk mangrove dan lamun,” ungkap Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dirhamsyah.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Puji Rahmadi menjelaskan potensi kelautan Indonesia yang sangat besar ini butuh pengaturan yang baik agar pemanfaatan dapat optimal dan lestari. “Kegiatan riset merupakan usaha optimalisasi dalam memanfaatkan potensi laut Indonesia Laut Indonesia memiliki sumber daya air, ikan, karang, lamun, mangrove dan berjuta biota lain yang mempunyai nilai ekonomis tinggi bahkan menjadi sumber penghidupan masyarakat,” jelasnya.

Potensi kekayan laut Indonesia pada tahun 2018, menurutnya, mencapai lebih dari Rp 1.700 triliun yang hampir setara dengan pendapatan APBN Indonesia pada tahun yang sama. “Berdasarkan perhitungan kasar, 30-40% laut Indonesia yang baru teroptimalkan. Kekayaan laut ini bisa saja tidak menjadi optimal jika tidak adanya usaha menjaga laut,” ujar Puji.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author