TechnologyIndonesia.id – Pemetaan wilayah pesisir memegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya laut. Data yang akurat dan mutakhir diperlukan untuk mendukung penelitian, pembangunan, hingga menjaga keberlanjutan ekosistem.
Untuk memperkuat upaya tersebut, ODA KIOTEC kembali menyelenggarakan pelatihan pemetaan wilayah pesisir menggunakan teknologi drone. Pelatihan serupa sebelumnya telah dilaksanakan di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cibinong pada 2024.
Kegiatan ini menjadi bagian dari proyek Korea–Indonesia Ocean Technology Capacity Enhancement Actions (KIOTEC-CEA), yang pada Maret 2025 resmi terdaftar sebagai endorsed Decade Action di bawah inisiatif United Nations Decade of Ocean Science for Sustainable Development (2021–2030).
Pengakuan internasional ini menegaskan posisi KIOTEC sebagai pusat peningkatan kapasitas kelautan melalui pelatihan teknis, pendidikan pascasarjana, riset kolaboratif, dan pertukaran peneliti muda (ECOPs), sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap pengelolaan laut berkelanjutan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dalam pelatihan ini, ODA KIOTEC bekerja sama dengan perusahaan Korea, Daeyoung M&S, yang memperkenalkan teknologi Vertical Take-Off and Landing (VTOL) drone. Perangkat ini mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal tanpa landasan pacu, sehingga lebih fleksibel digunakan di lapangan.
Teknologi VTOL drone juga memungkinkan efisiensi waktu operasional serta menghasilkan data spasial dengan cakupan luas dan tingkat akurasi yang tinggi.
Sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan yang digelar pada 19–20 Agustus 2025. Kegiatan pada 19 Agustus 2025, berlangsung di Gedung KIOTEC Ancol, Jakarta, dengan peserta dari KKP, PUSHIDROSAL, BRIN, STTAL, dan KIFC. Kegiatan pada 20 Agustus 2025 dilaksanakan di Patra Hotel, Cirebon, khusus untuk peserta dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP.
“Drone berjenis VTOL ini membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas data pemetaan pesisir, sekaligus mendukung pengambilan keputusan berbasis sains dalam pengelolaan wilayah laut,” ucap Dr. PARK Hansan, selaku direktur MTCRC dan manajer proyek ODA.
Pelatihan ini dirancang komprehensif, mencakup sesi teori dan praktik. Materi meliputi pengenalan teknologi VTOL fixed-wing drone, penyusunan flight mission plan melalui QGroundControl, hingga pengolahan data dengan perangkat lunak Pix4D.
Peserta juga mendapatkan pengalaman langsung dalam mengoperasikan VTOL drone di lapangan. Dengan menghadirkan instruktur ahli dari Daeyoung M&S, pelatihan tidak hanya diberikan kepada instansi pemerintah Indonesia, tetapi juga bagi surveyor MTCRC.
Pembekalan mencakup keterampilan teknis lanjutan, mulai dari perencanaan misi penerbangan kompleks, penerapan prosedur keselamatan, hingga analisis data hasil pemetaan.
Melalui pelatihan ini, ODA KIOTEC menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan kapasitas sumber daya manusia kelautan Indonesia, sejalan dengan prioritas pemerintah dalam mempercepat pemetaan wilayah pesisir dengan teknologi modern, serta mendorong pengambilan keputusan berbasis data untuk pengelolaan laut yang berkelanjutan.
ODA KIOTEC Kenalkan Vertical Take-Off Landing (VTOL) Drone untuk Pemetaan Wilayah Pesisir
