TechnologyIndonesia.id – Menurut Sustainable Development Report 2025 yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia menempati peringkat ke-77 dunia dengan skor indeks Sustainable Development Goals (SDGs) sebesar 70,22 pada tahun 2024.
Capaian ini menunjukkan kemajuan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 tujuan global. Namun, untuk menjaga momentum tersebut, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor yang kuat, salah satunya melalui penerapan standar nasional dan internasional.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengoordinasikan standardisasi dan penilaian kesesuaian, Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara konsisten melakukan kolaborasi baik nasional maupun global dalam mendorong penerapan standar yang relevan dengan kebutuhan pasar untuk meningkatkan perlindungan masyarakat dan memperkuat daya saing industri nasional.
Hal tersebut sejalan dengan tema Hari Standar Dunia (World Standards Day/WSD) tahun 2025 yang diperingati setiap tanggal 14 Oktober, yaitu “Shared vision for a better world: Spotlight on SDG 17 – Partnerships for the Goals”.
Tema ini menegaskan pentingnya kemitraan global dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks ini, standardisasi, penilaian kesesuaian, dan metrologi menjadi bagian penting dari infrastruktur mutu yang memungkinkan kolaborasi lintas sektor, lintas negara, dan lintas disiplin ilmu berjalan secara konsisten, transparan, dan saling percaya.
Plt. Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono, menyampaikan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa kemitraan global yang kuat dan berbasis standar.
“Standar menjadi bahasa bersama yang menyatukan berbagai pemangku kepentingan. Melalui standardisasi, penilaian kesesuaian, dan metrologi, kita membangun jembatan kolaborasi yang memungkinkan inovasi tumbuh dan keberlanjutan tercapai. Inilah esensi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan,” ujar Kris di Jakarta pada Selasa (14/10/2025).
Saat ini, BSN berperan aktif dalam berbagai organisasi dan lembaga internasional di bidang standardisasi, penilaian kesesuaian, dan metrologi, antara lain dengan ISO, IEC, Asia-Pacific Accreditation Cooperation (APAC), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), World Trade Organization (WTO), ASEAN, International Accreditation Forum (IAF), International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC), Asia Pacific Metrology Program (APMP), Bureau International des Poids et Mesures (BIPM), Codex Alimentarius Commission (CAC), Pacific Area Standards Congress (PASC), dan Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC).
Untuk mendukung penguatan infrastruktur mutu nasional, BSN telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional. Hingga September 2025, BSN telah menandatangani 61 Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra dalam negeri, baik perguruan tinggi, kementerian/lembaga maupun asosiasi.
Kolaborasi dengan mitra global telah dilakukan melalui penandatanganan 15 MoU dengan berbagai institusi pemerintah, organisasi standar, metrologi, dan lembaga penilaian kesesuaian dari negara mitra.
Kolaborasi dengan mitra global yang telah dilakukan BSN antara lain dengan Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) Jerman melalui sejumlah program yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Di antaranya, program Strengthening the Quality Infrastructure for the Photovoltaic Sector in Indonesia yang melibatkan Kementerian ESDM sebagai beneficiary utama, dan BSN sebagai bagian dari lembaga pelaksana.
Program ini akan berlanjut melalui rencana inisiatif kerja sama mengenai Strengthening the Quality Infrastructure for Supporting a National Circular Economy in Indonesia, with Focus on Plastic/Packaging untuk periode tahun 2027-2030.
Selain itu, BSN juga melakukan kolaborasi dengan pemerintah Timor Leste melalui Instituto Para de Qualidade de Timor-Leste, Instituto Público (IQTL, IP) dan Autoridade De InspeçãO E Fiscalização Da Atividade Económica, Sanitária E Alimentar, I.P. (AIFAESA, I.P.).
BSN memberikan dukungan berupa pelatihan dan pendidikan mengenai standardisasi, akreditasi, dan metrologi. Kerja sama ini memperkuat peran Indonesia sebagai bagian dari komunitas global yang aktif membangun kapasitas infrastruktur mutu di tingkat regional.
Melalui momentum peringatan Hari Standar Dunia, BSN akan terus melakukan kolaborasi di tingkat nasional dan global dibidang standardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi untuk memperkuat infrastruktur mutu menuju masa depan berkelanjutan.
BSN Tegaskan Pentingnya Kemitraan Global Berbasis Standar untuk Masa Depan Berkelanjutan
