BSN Dorong Perguruan Tinggi Tingkatkan Kompetensi Bidang Standardisasi

alt
 
Technology-Indonesia.com – Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendorong perguruan tinggi untuk melakukan kegiatan peningkatan kompetensi di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian kepada dosen dan mahasiswa. Melalui pendidikan standardisasi, mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja bisa memahami dan mampu menerapkan standar. 
 
Hal itu disampaikan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya saat memberikan kuliah umum standardisasi dan penilaian kesesuaian di STIE AMKOP, Makassar, Selasa (6/2/2018). Kuliah umum ini dilaksanakan untuk meningkatkan dan menciptakan kompetensi SDM berbasis standardisasi. Kegiatan ini merupakan kerjasama BSN melalui Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Makassar dengan Persatuan Dosen Kopertis Indonesia (PDKI). 
 
Dalam kuliahnya, Bambang  menjelaskan jika pendidikan standardisasi berbeda dengan standardisasi pendidikan. Pendidikan standardisasi merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan dan ilmu terkait dengan standardisasi dan penerapannya sehingga mahasiswa memahami dan mampu menerapkan standar di dunia kerja.
 
Bambang memaparkan perlunya pendidikan standardisasi karena perguruan tinggi merupakan sumber SDM yang berkompeten di bidangnya yang berpotensi untuk berkontribusi dalam dunia standar. perguruan tinggi juga sebagai sumber ilmu pengetahuan yang mampu menguasai teknologi, pasar, dan lingkungan kebijakan dengan cepat. Selain itu, perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam penelitian berbasis standardisasi dan penilaian kesesuaian. 
 
“Di perguruan tinggi, banyak sekali tenaga ahli yang bisa dimaksimalkan untuk berkontribusi dalam pengembangan standar,” ungkap Bambang.
 
BSN membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi terkait standardisasi untuk menjadi kepanjangan tangan di daerah. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, peran dosen sebagai tenaga ahli sangat diperlukan, baik sebagai pakar keilmuan maupun perannya dalam menyampaikan ilmu standardisasi kepada para mahasiswanya. 
 
BSN membutuhkan banyak tenaga ahli untuk SNI ISO/IEC 17025 tentang persyaratan pengujian laboratorium; SNI ISO 14000 tentang Sistem Manajemen Lingkungan; SNI ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, dan SNI ISO 22000 tentang standar sistem manajemen keamanan pangan untuk menjadi instruktur atau narasumber. “BSN juga membutuhkan tenaga untuk menjadi pembimbing UMKM dalam penerapan standar” lanjutnya.
 
Sebagai tempat lahirnya SDM berkualitas, perguruan tinggi diharapkan menjadi jembatan utama antara generasi muda dengan dunia profesional dengan menghasilkan SDM/lulusan yang paham tentang standardisasi sebagai nilai lebih. Dunia kerja sangat membutuhkan SDM profesional yang paham dan aplikatif dalam bidang standardisasi, minimal untuk SNI ISO 9001:2015. Sebagian besar organisasi telah menerapkan standar SNI ISO 9001:2015 dalam proses kegiatan bisnisnya. 
 
“Lulusan Perguruan Tinggi yang paham dan aplikatif dalam penerapan standar, pasti memiliki daya saing lebih tinggi untuk masuk kedunia bisnis” pungkasnya.
 
Dalam kesempatan ini, Kepala KLT BSN Makassar, Teguh Budiono, memberikan pembekalan kepada mahasiswa yang akan melakukan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sebagai kaum intelektual, mahasiswa diajak untuk memahami dan mengaplikasikan penerapan standardisasi. 
 
Teguh berharap saat melakukan KKN, mahasiswa bisa membuat program pembimbingan kepada masyarakat dan UMKM untuk mengenalkan standardisasi dalam kegiatannya. Hal ini bisa dilakukan dimulai dari melihat potensi yang dimiliki oleh masyarakat, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, hingga pangan olahan. 
 
Mahasiswa bisa membuat program untuk membantu meningkatkan usaha masyarakat, misalnya dengan membantu membuatkan prosedur dan pencatatan dokumentasi sehingga lebih teratur serta konsistensi produk tetap terjaga. Pengenalan dapat dilakukan dari hal-hal yang sederhana seperti konsep 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin) yang berdampak pada produktivitas. 
 
Dengan melakukan edukasi di tempat KKN, diharapkan masyarakat mampu meningkatkan mutu dan produktivitas usaha sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penerapan standar akan berdampak pada efisiensi, konsitensi mutu produk dan meningkatkan kapasitas produksi. 
 
“Sebagai agen perubahan, mahasiswa bisa melakukan perubahan kepada masyarakat dengan penerapan standar” harap Teguh. 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author