BRIN Gelar Anugerah Talenta Unggul Sarwono Award dan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture 2025

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menggelar acara tahunan bergengsi Anugerah Talenta Unggul Sarwono Award dan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025).

Acara ini merupakan wujud penghargaan dan apresiasi tertinggi kepada para ilmuwan Indonesia yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesehatan, serta menginspirasi generasi mendatang untuk terus berkarya.

Sarwono Award 2025 dianugerahkan kepada Prof. Dr. Dra. Taniawati Supali, Guru Besar Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia dikenal luas atas risetnya dalam pengendalian filariasis (kaki gajah) dan kecacingan, yang berdampak besar pada kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah terpencil Indonesia.

Kontribusinya tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga internasional, dengan penghargaan dari Bill & Melinda Gates Foundation serta Bosscha Medal dari LDE Universities.

Sementara itu, orasi ilmiah Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture tahun ini disampaikan oleh Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD, Guru Besar Fakultas Kedokteran UI dan Wakil Menteri Kesehatan RI periode 2024–2029.

Prof. Dante dikenal sebagai pakar diabetes molekuler pertama di Indonesia, dengan lebih dari 60 publikasi ilmiah internasional.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan sekadar bentuk apresiasi, melainkan juga strategi untuk membangun budaya ilmiah dan memperkuat ekosistem riset nasional.

“Melalui Sarwono Award dan SML, kita menegaskan kembali pentingnya kontribusi sains bagi bangsa, sekaligus memberi teladan nyata kepada generasi muda untuk terus berkarya dan berinovasi,” ungkapnya.

Kepala LIPI Pertama

Penyelenggaraan Sarwono Award dan SML memiliki makna historis karena menggunakan nama Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, Kepala LIPI pertama, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam membangun tradisi ilmu pengetahuan di Indonesia.

Sejak tahun 2001, SML dan Sarwono Award menjadi ajang bergengsi yang terus menginspirasi dunia akademik, riset, dan masyarakat luas.

Acara ini juga menegaskan komitmen BRIN bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk memberikan penghargaan berkelanjutan bagi ilmuwan terbaik bangsa, baik dari internal BRIN maupun eksternal. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan iklim riset yang lebih produktif, inovatif, dan berdaya saing di tingkat global.

Selain memberikan penghargaan, kegiatan ini menjadi forum penting untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari akademisi, industri, hingga pemerintah dalam merumuskan arah riset nasional.

Menurut Handoko, di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, penyakit menular, dan transformasi digital, Indonesia membutuhkan SDM iptek yang tangguh. “Penghargaan ini adalah pengingat bahwa riset bukan hanya soal publikasi, tetapi juga solusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” tegasnya.

Dengan kiprah panjang sejak awal 2000-an, Sarwono Award dan SML terus menjadi simbol komitmen Indonesia dalam menghargai ilmu pengetahuan. Acara tahun 2025 ini diharapkan semakin memperkuat semangat riset lintas disiplin, mendorong kolaborasi, serta melahirkan terobosan baru yang berdampak luas.

Kehadiran dua tokoh inspiratif ini menjadi bukti nyata bahwa sains dan teknologi terus menjadi fondasi dalam perjalanan Indonesia menuju negara maju.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author