BPPT Targetkan Enam Proyek Nasional Tahun Depan . Cek Juga Inovasi BPPT Tahun Ini

Jakarta – Tahun depan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan memimpin lima proyek nasional (Flagship) dan proyek Indonesia Tsunami early Warning System  (Ina TEWS) khusus bouy dan tsunami cable meter. BPPT juga merilis inovasi yang ditelah diterapkan pada sepanjang tahun ini.

Kelima proyek nasional tersebut yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi skala kecil, industri garam terintergrasi, dan proyek PUNA MALE (drone dengan kemampuan terbang jarak jauh).  Selain itu, fast charging untuk kebutuhan mobil listrik dan bahan baku obat.

Hal itu disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza dalam peringatan HUT BPPT ke-41 di Jakarta, Rabu (21/8/2019). “Untuk super proyek InaTEWS, BPPT akan luncurkan bouy generasi baru dilengkapi tsunamy cable meter,” ujar Hammam Riza.

Sementara itu, sepanjang 2019, BPPT telah melaksanakan sejumlah kegiatan penerapan inovasi. Diantaranya, BPPT memasang buoy Tsunami Early Warning System di wilayah Gunung Anak Krakatau.  BPPT juga merintis fasilitas pengisi daya atau fast charging station untuk kendaraan listrik terkait percepatan program nasional kendaraan berbasis listrik.

Audit Light Rail Transportation (LRT) Jabodetabek, kata Hammam, telah dilaksanakan BPPT tahun ini, mulai dari kereta  hingga sistem persinyalan. “Selain itu, BPPT melakukan kajian terhadap kelayakan proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya,” ujarnya.

Menurut Hammam, BPPT juga sudah berhasil menerapkan Teknologi Pengolah Sampah Berbasis Termal, atau biasa dikenal Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Bantargebang. Sementara operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) BPPT, lanjut dia, memiliki nilai penting dalam mengatasi bencana Karhutla di beberapa wilayah tanah air.

Selain itu diakui Hammam, sudah banyak produk inovasi BPPT saat ini yang di produksi oleh industri dalam negeri. Seperti Pesawat Udara nir Awak atau Drone tipe Wulung, sudah di produksi oleh PT Dirgantara Indonesia.  Kemudian teknologi sistem navigasi pesawat nir radar atau teknologi ADS-B, sudah mendapat sertifikasi Kemenhub, juga sudah digunakan di Bandara Husein Bandung, Ahmad Yani Semarang, juga di Papua.

“Selain itu inovasi cangkang kapsul rumput laut, sudah di produksi massal. Di masa depan,  Kit deteksi penyakit Demam Berdarah juga akan di produksi oleh salah satu industri  farmasi dalam negeri,” ungkapnya.

You May Also Like

More From Author