BPPT Kukuhkan Dua Profesor Riset

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Majelis Pengukuhan Profesor Riset mengukuhkan dua profesor riset BPPT yaitu Prof. Dr. Eniya Listiani Dewi, B. Eng di bidang teknologi proses elektrokimia dan Prof. Dr. Ratno Nuryadi, M. Eng di bidang teknologi elektronika. Dengan pengukuhan ini, BPPT saat ini tercatat memiliki 33 profesor riset.

Kedua peneliti tersebut dikukuhkan setelah melalui proses di lingkungan internal BPPT, dilanjutkan dengan sidang di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoneia (LIPI) yang merupakan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Peneliti.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto mengucapkan selamat kepada kedua profesor riset yang telah dikukuhkan. Unggul menilai kepakaran kedua profesor riset ini sangat relevan dengan kebutuhan Indonesia saat ini dan masa mendatang yaitu pengembangan energi berbasis material maju dan pengembangan ICT.

“Pengukuhan ini bukanlah akhir perjuangan pencapaian tujuan tetapi merupakan capaian antara untuk terus dapat ditingkatkan pengembangannya dan implementasinya guna mendukung program pemerintah dan pembangunan perekonomian yang mandiri dan berdaulat,” kata Unggul dalam acara Orasi Pengukuhan Profesor Riset di Gedung II BPPT, Jakarta, pada Rabu (8/6/2016).

Menurut Unggul, BPPT sangat berkepentingan untuk melakukan pembinaan dan pengembangan karir pegawai berbasis jabatan fungsional sesuai  dengan kompetensi, tugas pokok dan fungsi organisasi. Pejabat fungsional merupakan tenaga profesional yang dituntut kinerjanya untuk dapat melaksanakan program di berbagai bidang teknologi. Melalui pelaksanaan tugas tersebut, pejabat fungsional dapat meniti karirnya hingga mencapai puncak karir tertinggi.

“Gelar profesor riset merupakan incentives non material terhadap komunitas peneliti dan merupakan pengakuan resmi pemerintah dan negara. Oleh karena itu, profesor riset diharapkan dapat lebih memacu peningkatan kualitas penelitian serta kualitas bimbingan kepada para peneliti yang lebih muda,” kata Unggul.

Eniya Listiani dalam orasi ilmiahnya berjudul Aplikasi Material Maju untuk Fuell Cell sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT), mengupas penetrasi pemanfaatan EBT yang ramah lingkungan dalam berbagai sektor, baik edukasi, bisnis maupun pariwisata. Berbagai contoh pemanfaatan EBT di Indonesia antara lain biosolar, biodiesel, turbin angin, sollar cell maupun fuel cell (sel bahan bakar).

Fuel cell adalah piranti pengubah bahan bakar yang berupa gas atau cairan secara elektrokimia untuk menghasilkan listrik secara langsung dengan hasil samping air dan panas. Secara umum, perkembangan fuel cell sebagai alat penghasil listrik sekaligus penyimpan energi sangat tergantung pada teknologi material katalis, polimer, keramik, logam, dan kompositnya.

Sementara itu, dalam orasi ilmiah berjudul Rekayasa Material Nano untuk Aplikasi Sensor Bersensivitas Tinggi, Ratno Nuryadi mengungkapkan peluang pengembangan dan penerapan sensor nano di Indonesia. Di bidang pertanian misalnya, sensor nano berbasis mikrokantilever dapat dipakai untuk mendeteksi dan mengontrol kelembaban udara, kadar air tanah, dan suhu lingkungan sehingga tanaman dapat tumbuh secara optimum.

Sementara di bidang Informasi Teknologi (IT), pengiriman informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa resiko penyadapan menjadi harapan pengguna. Teknologi quantum cryptography berbasis sensor nano deteksi foton tunggal merupakan solusi dari permasalahan penyadapan. Sementara di bidang industri, sensor nano bisa mendeteksi kebocoran gas, tekanan, dan zat-zat kimia berbahaya dengan sensivitas tinggi.

Dalam acara tersebut, Kepala BPPT menyatakan peneliti secara umum dituntut untuk melakukan riset yang menghasilkan invensi dan jika perlu menghasilkan inovasi. Unggul berharap profesor riset yang telah dikukuhkan dapat menjadi simpul dan keahlian tertentu sehingga dapat menghasilkan ahli-ahli muda yang handal dalam bidang tertentu.

 

 

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author