TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar serah terima jabatan (Sertijab) Kepala BRIN dari Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. kepada Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., pada Selasa (11/11/2025) di Auditorium Gedung B.J. Habibie, Jakarta.
Kepala BRIN yang baru, Arif Satria dalam pidato perdananya menyampaikan optimismenya terhadap potensi besar para peneliti BRIN yang memiliki kompetensi dan talenta luar biasa untuk memimpin perubahan di masa depan.
Ia pun mengajak seluruh sivitas BRIN untuk menjadikan lembaga ini sebagai rumah bersama dan pusat energi baru bagi kemajuan bangsa.
“Kita sama-sama membuat BRIN menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan di Indonesia. Dan pada saatnya nanti kita sama-sama bagaimana BRIN menjadi institusi yang juga memiliki reputasi berkelas di tingkat dunia,” ucap Arif.
Arif juga menyoroti pentingnya kepemimpinan transformasional di tengah perubahan global yang begitu cepat. Ia menekankan bahwa para peneliti dan sivitas BRIN tidak hanya perlu memimpin diri sendiri atau orang lain, tetapi juga harus mampu memimpin perubahan dan memimpin masa depan.
Pada kesempatan itu, Arif menyampaikan apresiasi mendalam kepada Handoko atas kerja keras dan dedikasi dalam membangun BRIN sejak lembaga ini berdiri.
Menurutnya, proses pengembangan organisasi besar seperti BRIN harus melalui dua tahapan penting, yakni institutional building dan institutional development. Ia menilai, kepemimpinan Handoko telah berhasil melewati tahap awal yang krusial, yaitu membangun struktur, kultur, dan nilai-nilai dasar organisasi.
“Proses institutional building itu bukan pekerjaan mudah. Pak Handoko telah berhasil membangun struktur, kultur, dan value BRIN. Kini kita harus melangkah ke tahap berikutnya, yaitu bagaimana menginternalisasi fungsi, misi, dan norma agar BRIN semakin kokoh,” ungkap Arif.
Arif menegaskan bahwa membangun lembaga sebesar BRIN yang merupakan integrasi dari berbagai lembaga riset nasional bukanlah proses singkat. Menurutnya, fondasi yang telah dibangun harus menjadi pijakan kuat untuk melangkah ke fase pengembangan institusi yang lebih matang.
Perkuat Konsolidasi Nasional
Seusai Sertijab Kepala BRIN, Arif Satria menekankan perlunya memperkuat konsolidasi nasional dalam bidang riset dan inovasi sebagai langkah strategis untuk menjadikan riset lebih berdampak bagi pembangunan bangsa.
Menurut Arif, konsolidasi ini harus dilakukan secara menyeluruh, baik secara horizontal antar kementerian dan lembaga, maupun secara vertikal hingga ke tingkat daerah.
“Karena daerah itu mau tidak mau sangat strategis — masalah ada di daerah, dan kita perlu menempatkan banyak peneliti-peneliti tangguh di sana untuk menyelesaikan berbagai persoalan,” ujar Arif.
Ia menilai, daerah harus menjadi bagian integral dari ekosistem riset nasional. Arif berencana mengembangkan “satelit-satelit riset” di berbagai daerah dengan melibatkan instansi dan perguruan tinggi lokal untuk memperkuat agenda riset bersama.
“Kita bisa membangun banyak satelit riset, berkolaborasi dengan instansi di daerah. Agenda-agenda riset bersama itu bisa mencakup isu pangan, energi, lingkungan, dan kesehatan — isu-isu yang menjadi perhatian utama Bapak Presiden,” jelasnya.
Arif menyebut bahwa pangan dan energi menjadi dua sektor utama yang harus diperkuat karena memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dan ketahanan nasional.
“Pendekatannya bisa melalui nanoteknologi, AI, atau genomik. Misalnya bagaimana genomik digunakan untuk meningkatkan varietas unggul demi menjaga ketahanan pangan nasional. Isu pangan ini sangat strategis dan membutuhkan orkestrasi riset yang kuat,” kata Arif.
Arif menegaskan bahwa BRIN akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk dengan Kementerian Pertanian, Kementerian ESDM, Kemenko Pangan, serta Kemdiktisaintek dan Danantara.
Arif menyebut Danantara sebagai salah satu agent of development yang dipercaya Presiden untuk memperkuat struktur ekonomi nasional. Karena itu, riset-riset di BRIN dan perguruan tinggi harus berorientasi pada hasil yang memiliki nilai tambah bagi kegiatan ekonomi produktif.
Dengan penguatan kolaborasi lintas sektor dan pembangunan basis riset hingga ke daerah, Arif optimistis BRIN akan mampu mewujudkan ekosistem riset nasional yang lebih berdampak nyata bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (Sumber: brin.go.id)
