TechnologyIndonesia.id – Sistem elektronika tertanam (embedded system) saat ini merupakan hal penting dalam suatu aplikasi sistem elektronika. Melalui sistem ini, reliabilitas dan keamanan dapat ditingkatkan kehandalannya dengan menggabungkan perangkat lunak yang ditanamkan pada perangkat keras.
Kepala Pusat Riset Elektronika (PRE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Yusuf Nur Wijayanto menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan bulanan SISTEM (Sharing Ilmiah Sains dan Teknologi Elektronika serta Manfaatnya) edisi ke-6 tahun 2025 yang digelar secara daring pada pada Senin (29/9/2025)
Salah satu aplikasi sistem elektronika tertanam adalah untuk mendukung sistem kontrol telesurgery yang memastikan akan kehandalan sistem dan keamanan dari intervensi pihak lain yang mengganggu dari pelaksanaan operasi bedah jarak jauh ini.
“PRE melakukan pemgembangan sistem kontrol untuk aplikasi telesurgery dengan memanfaatkan embedded system, saat ini infrastruktur riset untuk mengembangkan hal ini sudah cukup memadai dan akan dioptimalkan pemanfaatannya,” ujar Yusuf.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pengembangan sistem elektronika tertanam ini dapat terus berlanjut khususnya untuk mewujudkan teknologi bedah jarak jauh yang sangat membantu dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan terlayani kebutuhan kesehatannya.
“Disamping itu diharapkan sistem elektronika tertanam juga terbuka untuk aplikasi bidang lain yang dibutuhkan masyarakat dan mendukung program pemerintah termasuk pada bidang energi, pangan, pertanian, pertahanan, dan lainnya,” papar Yusuf.
Salah satu narasumber yang dihadirkan SISTEM kali ini adalah Riyanto, Perekayasa Ahli Muda PRE BRIN, yang membawakan topik “Surgical Robotics System”.
Teknologi robotik bedah menjadi sorotan karena kemampuannya menghadirkan presisi tinggi, kontrol stabil, serta mendukung pelaksanaan operasi jarak jauh (telesurgery), yang berpotensi besar untuk mendukung layanan kesehatan di wilayah terpencil.
Menurut Riyanto, pengembangan surgical robotics system bukan hanya tentang menghadirkan kecanggihan teknologi dalam dunia medis, tetapi juga tentang memperluas akses layanan kesehatan yang lebih merata.
“Dengan memanfaatkan robot bedah dan sistem kendali jarak jauh, dokter dapat melakukan operasi dengan akurasi tinggi tanpa harus berada di lokasi yang sama dengan pasien. Hal ini dapat menjadi solusi nyata bagi pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” ujar Riyanto.
Acara SISTEM Vol.6 ini diharapkan dapat menjadi ruang kolaborasi bagi peneliti, akademisi, dan praktisi untuk saling berbagi pengetahuan, sekaligus membuka peluang riset dan inovasi di bidang sistem elektronik, termasuk penerapannya dalam teknologi medis masa depan.
Teknologi Embedded System Dukung Operasi Bedah Jarak Jauh
