Uji Klinis Immunomodulator dari Produk Herbal Indonesia untuk Pasien Covid-19

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kandidat immunomodulator dari tanaman herbal asli Indonesia untuk pasien Covid-19 menjalani uji klinis di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Senin (8/6/2020) malam. Uji klinis dilakukan pada 90 pasien Covid-19. Dua produk yang akan di uji klinis adalah Cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung.

Uji klinis dilakukan tim dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran dengan pendampingan regulasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Uji klinis ini merupakan tonggak sejarah bagi pengembangan suplemen dan obat di Indonesia,” ungkap Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko di Jakarta pada Selasa (9/6/2020). Dirinya menjelaskan, ini adalah uji klinis produk herbal pertama yang ditujukan untuk penangan Covid-19 di Indonesia, yang dipimpin dan dirancang oleh peneliti Indonesia.

Handoko menjelaskan, bila berhasil uji klinis ini akan membuktikan bahwa suplemen yang selama ini telah diproduksi bisa klaim untuk penanganan Covid-19. “Sehingga berpotensi untuk menjadi produk ekspor unggulan Indonesia,” ungkap Handoko.

Masteria Yunovilsa Putra dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI selaku Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari Herbal untuk Penanganan Covid-19 menjelaskan, kombinasi herbal yang akan sedang diuji klinis tersebut sudah memiliki nomor ijin edar. “Ada prototipe dan datanya serta sudah memiliki izin edar dari BPOM,” jelasnya.

Masteria mengungkapkan, obat dan suplemen herbal ini diharapkan tidak hanya untuk mengobati, namun dapat digunakan sebagai pencegahan untuk Orang dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang terindikasi Covid-19. “Diharapkan pada bulan Juli analisis dan hasil sementara dari uji klinis sudah terlihat,” ujar Masteria.

Risetnya sendiri telah dilakukan sejak bulan Maret lalu, diawali dengan pengkajian ilmiah terhadap beberapa komoditas herbal Indonesia yang diperkirakan memiliki aktivitas imunomodulator. Kegiatan pengkajian ilmiah ini dikerjakan oleh tim peneliti LIPI, Universitas Gadjah Mada, dan PT. Kalbe Farma Tbk. “Harapannya jika nanti tanaman herbal ini lulus uji klinis, ketersediaanya terjamin dan dapat mudah ditemukan di sekitar,” papar Masteria.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author