Jakarta – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Metrologi berupaya menyediakan jaminan ketertelusuran peralatan ukur terutama alat ukur kesehatan yang diakui internasional.
“Ketiadaannya ketertelusuran alat ukur kesehatan ke sistem internasional atau SI, dapat berakibat fatal pada interpretasi hasil pengukuran atau pengujian karena tidak ada jaminan kebenaran yang dilakukan,” ujar Plt Kepala LIPI, Prof. Dr. Bambang Subiyanto dalam siaran pers yang diterima redaksi di Jakarta, Senin (7/5/2018)
Bambang mengatakan, ketertelusuran alat ukur kesehatan merupakan kata kunci utama yang dibahas dalam kegiatan PPI KIM (Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi) ke-44. “Ketertelusuran alat ukur semakin menarik dikaji terutama ketika ada redefinisi SI. Infrastruktur metrologi sendiri hakekatnya adalah terbangunnya ketertelusuran peralatan ukur sampai ke standar acuan yang merupakan realisasi dari definisi satuan ukuran,” jelasnya.
Sementara itu, PPI KIM kali ini mengambil tema “Penguatan Infrastruktur Metrologi untuk Menjamin Kualitas Layanan Kesehatan”. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Metrologi Dunia 2018 yang dilaksanakan di Jakarta pada 7-8 Mei 2018.
Deputi Bidang Jasa Ilmiah Mego Pinandito menyebutkan, PPI KIM tahun ini memiliki tiga agenda besar. Yaitu seminar ilmiah yang merupakan forum utama untuk berbagi ilmu pengetahuan. Peringatan Hari Metrologi Dunia 2018 bertemakan “Constant Evolution of the International System of Units”. Serta workshop terkait dengan terbitnya ISO/IEC 17025 terbaru.