Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar vaksinasi bagi para pegawai di lingkungan BPPT di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J Habibie, Jakarta pada 17-20 Maret 2021. Kegiatan ini merupakan upaya BPPT untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh sumber daya manusia (SDM) BPPT.
Kegiatan vaksinasi ini merupakan hasil kolaboratif antara BPPT dengan Dinas Kesehatan DKI, Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan serta Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi merupakan upaya memberikan perlindungan kepada seluruh SDM BPPT yang harus sehat dalam mendukung seluruh pelaksanaan kegiatan pengembangan inovasi teknologi untuk keluar dari pandemi melalui berbagai upaya 4T (Tracking, Tracing, Testing dan Treatment).
“Pelaksanaan vaksinasi di BPPT tentu saja tetap dengan mengedepankan upaya digitalisasi, yang merupakan bagian dari upaya 4T melalui aplikasi PC (Pantau Covid) 20 dan Sistem Informasi Jaringan Elektronik Manajemen Poli BPPT (Sijempol),” jelas Hammam.
Adapun pelaksanaan vaksinasi dilakukan bagi seluruh pegawai BPPT baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan jumlah total pegawai 3.437.
Vaksinasi Covid-19 dijelaskan Hammam akan dibagi menjadi empat hari mulai tanggal 17 hingga 20 Maret 2021. Setiap harinya dilakukan vaksinasi sejumlah 6 batch yang satu batch-nya berjumlah 150 orang.
“Diharapkan pemberian vaksin ini akan menguatkan upaya kita membentuk imunitas atau kekebalan kelompok atau herd immunity. Sehingga BPPT akan siap untuk divaksin, kemudian siap untuk berburu inovasi sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi dan diberikan kemampuan dalam menghasilkan seluruh pengkajian dan penerapan inovasi teknologi untuk negeri,” pungkas Hammam.
Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di tanah air yang divaksin. Pelaksanaan tahap pertama vaksinasi Covid-19 dilaksanakan untuk para tenaga kesehatan. Selanjutnya, tahap kedua vaksinasi diberikan kepada petugas pelayanan publik serta kelompok masyarakat lanjut usia 60 tahun ke atas.
Sebagai informasi, vaksin merupakan antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh dan bagiannya yang telah diolah berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan. Apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
Vaksin berfungsi untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi secara efisien dengan mengaktifkan respon tubuh terhadap penyakit tertentu. Selanjutnya, jika virus atau bakteri yang sama masuk kembali ke dalam tubuh di masa depan, maka tubuh bisa mengenali dan tahu bagaimana cara melawannya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan semua vaksin yang sudah melewati uji klinis dan disetujui oleh badan otoritas terkait sangat aman. Negara-negara pengguna vaksin hanya akan menggunakan dan mendistribusikan vaksin yang sudah memenuhi uji kualitas dan standar keamanan yang tinggi.