Salesforce Luncurkan Agentforce 3 untuk Atasi Hambatan Terbesar dalam Menskalakan Agen AI

TechnologyIndonesia.id – Salesforce mengumumkan kehadiran Agentforce 3, sebuah upgrade besar pada platform tenaga kerja digital mereka yang memberikan perusahaan visibilitas dan kontrol penuh untuk menskalakan agen AI tanpa kompromi.

Seiring adopsi enterprise yang kian cepat, hambatan utamanya kini jelas: tim tidak bisa melihat apa yang dilakukan agen, maupun menyempurnakannya dengan cepat. Agentforce 3 mengubah itu semua.

Berdasarkan pembelajaran dari ribuan implementasi sejak peluncuran awalnya pada Oktober 2024, Agentforce telah membantu pelanggan menciptakan nilai nyata, termasuk menyelesaikan 70% obrolan administratif 1-800Accountant secara otomatis selama masa puncak musim pajak tahun 2025.

Agentforce 3 memberi para pemimpin alat untuk memantau, meningkatkan, dan memperluas tenaga kerja AI mereka dengan percaya diri.

Dengan Command Center baru untuk observabilitas penuh, dukungan standar terbuka Model Context Protocol (MCP) untuk interoperabilitas plug-and-play, dan lebih dari 100 tindakan industri siap pakai untuk mempercepat nilai bisnis, Agentforce 3 membantu perusahaan memperluas hal yang berhasil, memperbaiki yang belum optimal, dan membuka potensi penuh dari Agentic AI—dengan kejelasan, kontrol, dan kecepatan.

Adopsi Agen AI Meningkat Pesat

Menurut Slack Workflow Index yang akan segera dirilis, penggunaan agen AI naik 233% dalam enam bulan terakhir, dan selama periode yang sama, 8.000 pelanggan telah mendaftar untuk menggunakan Agentforce.

Namun hingga kini, platform agen masih kekurangan alat, pengawasan, dan visibilitas yang diperlukan untuk dapat berkembang di skala enterprise. Agentforce 3 menjawab tantangan ini—memberikan visibilitas menyeluruh, integrasi alat yang aman, dan kontrol kelas enterprise untuk menjadikan kecepatan agen sebagai keunggulan kompetitif.

EVP & GM Salesforce AI, Adam Evans mengatakan bahwa Agentforce menyatukan agen AI, data, aplikasi, dan metadata untuk membentuk platform tenaga kerja digital terdepan, membantu ribuan perusahaan memaksimalkan potensi AI saat ini.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kami mendengarkan masukan pelanggan dan terus berinovasi. Hasilnya adalah Agentforce 3—lompatan besar yang menghadirkan kecerdasan, performa, dan kepercayaan yang lebih tinggi untuk setiap implementasinya,” ujar Adam Evans.

“Agentforce 3 akan mengubah cara manusia dan AI bekerja sama, meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan transformasi bisnis secara signifikan,” imbuhnya.

Agentforce Command Center – Pantau, Ukur, dan Optimalkan Agen AI: Seiring agen AI mulai menangani tugas rutin dan bekerja lebih dekat dengan rekan manusia, tim membutuhkan lapisan observabilitas baru yang dirancang untuk era tenaga kerja digital.

Agentforce Command Center adalah lapisan tersebut: solusi observabilitas menyeluruh yang memberikan para pemimpin tampilan terpadu untuk memantau kesehatan agent, mengukur kinerja, dan mengoptimalkan hasil.

Terintegrasi dalam Agentforce Studio, fitur ini melengkapi siklus hidup agen dengan alat canggih untuk memahami dan menyempurnakan performa agen dalam skala besar.

Temukan pola interaksi untuk optimalkan performa agent: Command Center memungkinkan tim menganalisis setiap interaksi agen AI, menggali detail, memahami tren penggunaan, dan melihat rekomendasi berbasis AI untuk meningkatkan Agentforce secara berkelanjutan.

Pantau kondisi agen dan tanggapi secara real-time: Dapatkan analitik langsung terkait latensi, frekuensi eskalasi, dan tingkat error—disertai notifikasi instan saat masalah muncul, agar tim bisa bertindak cepat dan menjaga performa agen tetap stabil.

Pahami apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan: Command Center menyediakan dasbor lengkap yang melacak adopsi agent, umpan balik, tingkat keberhasilan, biaya, dan performa topik—membantu tim fokus pada apa yang efektif.

Lacak aktivitas agen dalam tools yang sudah digunakan tim Anda: Agentforce merekam semua aktivitas agen dalam model data session-tracing yang bisa dikembangkan di Data Cloud. Dengan standar OpenTelemetry, sinyal agen ini dapat langsung terhubung ke alat-alat seperti Datadog, Splunk, Wayfound, dan lainnya.

Hadirkan Command Center yang bisa disesuaikan untuk setiap tim: Pantau Agen AI bersama rekan kerja manusia langsung di alur kerja. Dimulai dari Service Cloud, aktivitas agen muncul real-time di wallboard agar supervisor bisa langsung memantau dan bertindak. Ke depan, setiap departemen akan punya Command Center yang dirancang khusus untuk kebutuhannya.

Bangun dan uji agen lebih cepat dengan tools berbasis AI: Di Agentforce Studio, cukup gunakan bahasa alami untuk membuat topik, instruksi, dan skenario uji. Testing Center mensimulasikan skala besar dengan suntikan status dan evaluasi berbasis AI—agar agen bisa diuji maksimal sebelum diluncurkan.

Chief Technology Officer 1-800Accountant, Ryan Teeples mengatakan bahwa Agentforce secara otomatis menyelesaikan 70% percakapan administratif 1-800Accountant selama puncak musim pajak lalu. Ini bantuan yang luar biasa di saat-saat tersibuk 1-800Accountant.

“Tapi ini baru langkah awal. Kami sudah membangun fondasi implementasi yang kuat dan kini setiap minggu kami fokus meluncurkan pengalaman baru serta automasi AI lewat fitur-fitur terbaru Agentforce. Dengan tingkat visibilitas yang tinggi, kami bisa langsung melihat apa yang berhasil, menyempurnakan kinerjanya secara real-time, dan memperluas dukungan dengan lebih percaya diri,” ujar Ryan Teeples.

Mendukung Konektivitas Enterprise yang Aman dengan MCP dan Dukungan A2A: Agen AI tidak bisa memberi dampak positif jika tidak terhubung dengan tools yang digunakan perusahaan. Standar terbuka seperti Model Context Protocol (MCP) membuka peluang baru dalam interoperabilitas, tapi juga menghadirkan tantangan dalam hal tata kelola, identitas, dan kontrol.

Agentforce 3 mengatasi ini dengan menggabungkan konektivitas terbuka dan kepercayaan tingkat enterprise—memberikan akses native ke alat yang dibutuhkan agen tanpa mengorbankan kontrol.

Dukungan MCP terintegrasi secara native dalam Agentforce: Agentforce akan menyertakan klien MCP bawaan, memungkinkan agen Agentforce terhubung ke server apa pun yang sesuai standar MCP — tanpa perlu pengkodean khusus. Seperti “USB-C untuk AI,” fitur ini membuka akses ke alat, prompt, dan sumber daya enterprise—dengan tetap mengikuti kebijakan keamanan yang sudah ada.

Memperluas AgentExchange, Ekosistem Agen AI Terkemuka, untuk Mempermudah Penemuan dan Penggunaan Tools Agent-First: Seiring perusahaan mengintegrasikan Agen AI ke dalam tim mereka, AgentExchange membantu menyediakan alat tepercaya dan template dari mitra untuk memberikan nilai tambah dengan cepat.

Kini, pelanggan dapat menemukan server MCP dari lebih dari 30 mitra, termasuk AWS, Box, Cisco, Google Cloud, IBM, Notion, PayPal, Stripe, Teradata, WRITER, dan lainnya—dan langsung menghubungkannya ke Agentforce melalui Agen AI gateway yang aman.

Meningkatkan Arsitektur Agentforce untuk Mendorong Kesiapan Enterprise: Semua peningkatan di Agentforce 3 didukung oleh pembaruan pada arsitektur Atlas, menghadirkan fondasi enterprise-ready lewat latensi lebih rendah, akurasi lebih tinggi, ketersediaan global, dan opsi kontrol tambahan melalui LLM baru yang di-host di infrastruktur Salesforce.

Pilihan LLM yang Diperluas dengan Host dari Anthropic: Agentforce kini mendukung penggunaan model Claude Sonnet dari Anthropic yang di-host melalui Amazon Bedrock di dalam lingkungan tepercaya Salesforce, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di industri yang menuntut kepatuhan tinggi sekalipun. Sebagai bagian dari kerja sama ini, Anthropic akan bermitra dengan Salesforce untuk membantu pelanggan di industri teregulasi meningkatkan adopsi Agentforce dengan Claude.

Pada akhir tahun ini, Salesforce juga akan memungkinkan pelanggan menggunakan Google Gemini di Agentforce, memperkuat posisi Agentforce sebagai pemimpin dalam solusi agen AI yang tepercaya dan fleksibel.

Performa Lebih Cepat dan Fitur Response Streaming: Agentforce kini lebih responsif dengan latensi yang 50% lebih rendah sejak Januari 2025. Fitur response streaming juga sudah tersedia secara umum, memungkinkan pengguna melihat jawaban muncul secara langsung saat diketik.

Kesiapan Industri Terbaik Sejak Pertama Digunakan, Memberikan Jalur Tercepat untuk Meraih Manfaat Maksimal dari Agen AI: Pelanggan Agentforce di berbagai industri dapat dengan cepat memperoleh manfaat dari agen AI melalui lebih dari 200 tindakan industri siap pakai—setengahnya dirilis pertengahan tahun ini—meliputi penjadwalan pasien, pembuatan proposal iklan, layanan kendaraan, dan lainnya.

Agentforce 3 juga menghadirkan struktur harga yang lebih sederhana dan fleksibel, termasuk paket Agentforce untuk Sales, Service, dan Industry Cloud, dengan harga per pengguna dan pemakaian aksi tanpa batas untuk agen yang digunakan oleh karyawan—memudahkan tim memulai dengan cepat dan berkembang secara agresif.

Terapkan dan Kembangkan Agentforce dengan Percaya Diri Bersama Mitra Tepercaya: Ekosistem mitra Salesforce—termasuk Accenture, Deloitte Digital, NeuraFlash, PwC, dan lainnya—telah membantu pelanggan dalam ribuan implementasi Agentforce. Mereka menyediakan lebih dari 272.000 spesialis bersertifikat untuk memberikan panduan strategis dan mendukung aktivasi agen AI yang sukses, sambil tetap menjaga tata kelola yang kuat.

Chief Strategy and Transformation Officer PepsiCo, Athina Kanioura mengatakan, “Dengan Agentforce, PepsiCo mengambil langkah besar dalam perjalanan agentic kami. Melalui penyatuan data di Salesforce Data Cloud, kami mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelanggan dan operasional.”

“Visibilitas ini membantu kami tetap berpikir strategis, memperkuat interaksi, dan menciptakan nilai yang lebih besar di tiap pasar,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author