Berkat Cakra, Mahasiswa ITS Juarai Imagine Cup 2014

foto www.its.ac.id

Berkat aplikasi Cakra, empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS ) Surabaya berhasil menjuarai Imagine Cup 2014 kategori World Citizenship. Aplikasi untuk diagnosa penderita autis itu berhasil lolos ke World Semifinal Imagine Cup 2014.

Keempat mahasiswa jurusan Teknik Informatika ITS tersebut adalah Nurul Wakhidatul Ummah, Muhammad Rizki Habibi, Mentari Queen Glossyta, dan Fiandra Fatharani.  Ide awal pembuatan aplikasi Cakra adalah keprihatinan mereka terhadap jumlah Autisme di Indonesia yang terus meningkat.  Biaya terapi yang mencapai angka Rp 6 juta per bulan, semakin memperkuat alasan mereka untuk merealisasikan ide tersebut.

Menurut Nurul, pembuatan aplikasi Cakra tidaklah mudah. Mereka butuh waktu hampir satu tahun untuk mengembangkannya. ”Apalagi kami tidak punya background psikologi atau kedokteran,” ucapnya.  Nama aplikasi Cakra diambil dari nama tempat terapi di Surabaya, dimana mereka melakukan riset.

Mengenai aplikasinya, Nurul mengungkapkan ada tiga menu utama yaitu diagnosa, terapi, dan laporan. Aplikasi  Cakra juga dilengkapi teknologi interaktif berupa sensor kinect dan tombol khusus bernama Prompt Button alias Proton. “Cara pemakainnya mudah, tinggal colok kinect, proton, dan mouse pen. Nanti data yang masuk akan didiagnosa, lalu diterapi, dan dilaporkan hasilnya,” rincinya.

Proses diagnosa yang digunakan adalah Autism Treatment Evaluation Checklist(ATEC). Proses diagnosa berstandar internasional itu cukup sulit untuk memperolehnya. ”Kami harus meminta data melalui email ke sejumlah lembaga internasional yang menangani autisme,” akunya.

Aplikasi Cakra tidak hanya digunakan untuk penyandang autis. Anak berkebutuhan khusus juga dapat menggunakannya seperti  penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Down Syndrome, retardasi mental, dan lambat belajar.

Berkat aplikasi Cakra, Nurul dan rekan-rekannya sukses memenangkan berbagai penghargaan. Di antaranya juara tiga Gemastik 6 bidang perancangan perangkat lunak dan inovasi perangkat lunak. Namun bagi mereka, ”Menang kompetisi hanya bonus, yang terpenting adalah membantu penderita autis.”

Nurul berharap aplikasi Cakra segera mendapatkan hak paten, agar aplikasi tersebut dapat dipakai masyarakat secara luas. Untuk jangka panjangnya, mereka berencana mengembangkan Cakra diantaranya scan wajah, perilaku, dan suara untuk membantu psikolog dan dokter melakukan diagnosa. Sumber www.its.ac.id

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author