Jakarta, technology-indonesia.com – PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) resmi meluncurkan Program SmartGen untuk menjembatani pengetahuan yang didapatkan mahasiswa di perguruan tinggi dengan kebutuhan industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Program ini bertujuan mendorong kesiapan generasi muda Indonesia dalam berkompetisi di dunia kerja dengan persaingan global yang ketat.
Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Huawei Indonesia dengan para rektor di tujuh universitas terkemuka di Indonesia. Tujuh universitas tersebut adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Telkom, Universitas Diponegoro, dan Universitas Padjajaran.
Melalui program ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang disediakan Huawei antara lain kunjungan universitas di industri TIK, mengunjungi Huawei Costumer Solution Innovation and Integration Experience Center (CSIC) di Jakarta dan belajar langsung dengan tenaga ahli Huawei. Selain itu, Huawei akan membantu universitas untuk mengembangkan inisiatif Smart Campus dengan dukungan tenaga ahli.
Mahasiswa juga bisa mengikuti Seed for future, sebuah program pelatihan selama dua minggu untuk mendapatkan pengalaman bekerja di Kantor Pusat Huawei dan mengetahui lebih dalam kerja lintas-budaya di lingkungan perusahaan global di Beijing dan Shenzhen. Program lainnya adalah Student Internship yang menawarkan pengalaman yang akan membekali mahasiswa untuk memasuki dunia kerja.
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Ainun Na’im menyambut positif dan sangat mendukung kerjasama ini karena bisa menambah pengetahuan dan informasi terutama bidang TIK.
“Merupakan harapan kita semua, termasuk dari Kemenristekdikti untuk bisa mendapatkan manfaat yang besar dari kerjasama yang dijalin oleh pihak industri dengan perguruan tinggi. Program transfer knowledge yang ada di industri diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM di perguruan tinggi,” kata Ainun Na’im dalam acara penandatangan MOU antara Huawei Indonesia dengan tujuh universitas di Jakarta, Senin (27/3/2017).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam sambutannya mengatakan teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi positif dan negatif secara cepat.
“Saya harap mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti program ini bukan hanya fokus pada teknologinya saja, tetapi belajar tentang sosial dan budaya di Indonesia, artinya, mahasiswa/i juga memahami tentang membuat berbagai kebijakan di sektor digital teknologi ini sendiri,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Liu Haosheng, CEO Huawei Indonesia mengatakan perkembangan teknologi suatu Negara bergantung pada SDM yang berkualitas tinggi. “Sebagai ICT enabler, kami sangat percaya akan pentingnya program transfer ilmu pengetahuan melalui program pelatihan untuk melahirkan generasi muda Indonesia yang menjanjikan,” ujarnya.
Menurut Liu Haosheng, melalui Program SmartGen, generaswi muda akan dapat memiliki akses terhadap TIK terbaru dan dapat menjadi kekuatan untuk mengembangkan ekonomi digital dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Selama lebih dari 16 tahun, Huawei Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam menciptakan tenaga kerja berkualitas tinggi, melatih talenta local, dan berkontribusi terhadap masyarakat di daerah. Hingga saat ini, Huawei telah mendirikan satu Pusat Pelatihan TIK, satu Pusat Inovasi Bersama bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta dua laboratorium pelatihan/inovasi bekerjasama dengan dua universitas di Indonesia.
Sejak 2009, Huawei telah berkontribusi melatih talenta lokal, termasuk pemberian beasiswa, program magang, dan melatih seribu mahasiswa dari 20 universitas dan politeknik di Indonesia. Huawei juga telah mengirim kurang lebih 70 mahasiswa untuk mengikuti pelatihan di Tiongkok dan melatih 300 pengembang local di bidang e-commerce dan mobile application.