OkeSayur, Aplikasi Belanja Sayur Online Buatan Mahasiswa UGM

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Belanja sayur dan kebutuhan dapur kini tidak harus dilakukan di pasar, tetapi bisa secara online. Salah satunya melalui aplikasi OkeSayur besutan sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Co-Founder OkeSayur, Nindi Kusuma Ningrum, mengatakan ide awal membangun aplikasi OkeSayur berawal dari keprihatiannya terhadap eksistensi pasar tradisional yang semakin melemah karena perubahan gaya hidup moderen. Kebiasaan berbelanja turut bergeser ke pasar-pasar moderen. Aplikasi ini akhirnya dikembangkan sebagai upaya pelestarian pasar lokal.

“OkeSayur hadir bukan hanya untuk membantu masyarakat dalam berbelanja sayur dan kebutuhan dapur. Namun, juga turut menjaga kelestarian pasar-pasar tradisional,” jelasnya di Kantor Humas UGM, Jumat (8/3/2019).

Nindi menuturkan sayuran dan berbagai kebutuhan dapur yang ditawarkan diambil dari pasar-pasar tradisional di Yogyakarta dan Klaten. Saat ini, mereka baru menggandeng sekitar 10 mitra pedagang di pasar tradisional. Okesayur menyediakan sekitar 150 produk yang terdiri dari sayur, buah, seafood, daging, bumbu dapur, dan produk organik.

“Ada 64 macam sayuran, 39 buah, 40-an jenis seafood, 20-an jenis lauk pauk, serta beberapa produk organik,” terang mahasiswi jurusan Teknologi Informasi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik (DTETI FT) UGM ini.

Aplikasi yang dibuat pada akhir 2017 ini awalnya baru menjangkau konsumen di daerah Klaten, Jawa Tengah. Namun saat ini layanan telah meluas di Yogyakarta, Sleman, Bantul, serta Kulon Progo.

Bagi masyarakat yang menginginkan belanja di OkeSayur bisa mengunduh aplikasi ini di playstore, atau mengunjungi website okesayur.com dan chatting WhatsApp. Ketika ada pesanan masuk, mereka akan membelanjakan kebutuhan pelanggan di pasar tradisional kemudian mengantarkannya ke konsumen.

“Batas pemesanan maksimal jam 8 pagi untuk diantar hari itu juga. Apabila pesan dilakukan setelahnya maka barang belanjaan akan dikirim kesokan harinya,” katanya.

Setiap pembeli bisa membayar belanjaan melalui sistem pembayaran transfer bank. Selain itu juga dapat membayar langsung saat belanjaan tiba.

Aplikasi ini dikembangkan Nindi bersama dengan Fadlan Hawali, Alvin Novandi, Silvia, Muhammad Fuad Husein dari DTETI FT, dan Donatus Yoga (Sekolah Vokasi), serta Losyiana Luh Jingga (FISIPOL). Aplikasi ini juga berhasil menghantarkan mereka meraih Juara 1 kategori pengembangan bisnis teknologi informasi an komunikasi pada kompetisi nasional Gemastik 2018.

Kedepan mereka berencana akan memperluas jangkauan layanan pelanggan tidak hanya di wilayah Yogyakarta dan Klaten. Namun, akan menjangkau pasar lokal di daerah-daerah pinggiran yang mampu dijangkau konsumen di berbagai daerah.

“Dengan begitu OkeSayur tidak hanya memberikan manfaat bagi pedagang di pasar tradisional, tetapi juga bagi petani yang ingin menjual hasil pertaniannya secara lagsung ke konsumen tanpa melalui tengkulak,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author