Mahasiswa FEB UGM Ukir Prestasi Berkat Inovasi Tiket Digital Berbasis Identitas Wajah

TechnologyIndonesia.com – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali mengukir prestasi di ajang Next-Gen Science Technopreneur Battle 2025. Aurel Diyah Agustin, mahasiswa Program Studi Akuntansi berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi tersebut dengan mengajukan ide bisnis inovatif berupa pengembangan platform Smart Digital Ticketing berbasis identitas wajah.

Platform bernama Tixless dengan slogan “Satu Wajah, Satu Tiket” dikembangkan oleh Aurel dan Dita Ristyani dari FK-KMK UGM, hadir untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam mengakses sebuah acara. Melalui aplikasi ini, proses masuk dapat dilakukan tanpa antrian dan tanpa tiket fisik, cukup dengan verifikasi wajah.

Melalui Tixless, Aurel ingin menjawab berbagai tantangan dalam industri event, seperti antrean panjang, pemalsuan tiket, ketidaksesuaian jumlah pengunjung dengan tiket terjual, serta ketergantungan pada tiket fisik yang kurang ramah lingkungan.

Dibandingkan solusi digital lain yang telah ada, Tixless menawarkan keunggulan berupa sistem keamanan tinggi melalui Face ID, akses masuk instan, penghitungan pengunjung secara otomatis, hingga fitur tambahan bagi penyelenggara seperti laporan real-time dan integrasi sponsorship.

Aurel mengungkapkan dalam penyusunan business plan dimulai dari riset mendalam, termasuk wawancara dengan penyelenggara dan pengunjung acara. Ia pun menyusun strategi yang mencakup model bisnis, alur teknologi, hingga rencana monetisasi.

“Saya juga membuat presentasi visual interaktif agar ide ini bisa dipahami dan menarik di mata juri,” tambahnya.

Namun, perjalanan tersebut tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan integrasi teknologi Face ID dapat berjalan aman, cepat, dan efisien, namun tetap terjangkau secara biaya bagi penyelenggara.

“Saya belajar bahwa ide bisnis yang baik harus bisa menjawab masalah nyata dan memiliki model bisnis yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Sebagai mahasiswa Akuntansi, Aurel menilai pengalaman ini sangat mendukung pengembangan keterampilannya, terutama dalam membuat proyeksi keuangan, analisis biaya-manfaat, dan perhitungan revenue streams.

Ia pun berencana mengembangkan prototype Tixless dan mencari mitra strategis di industri event untuk melakukan uji coba skala kecil sebelum masuk ke pasar yang lebih besar.

Aurel berharap agar kedepannya mahasiswa untuk tidak ragu terjun ke dunia inovasi dan kewirausahaan. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi menciptakan solusi berbasis teknologi yang berdampak nyata di masyarakat

“Mulailah dari masalah yang benar-benar relevan, susun solusi yang praktis namun inovatif, dan jangan lupa mengasah kemampuan komunikasi agar ide bisa tersampaikan dengan maksimal,” pesannya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author