Kominfo Dukung 4 Inisiatif Pembangunan Digitalisasi di Indonesia

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pandemi Covid-19 telah melahirkan tren pasar baru di industri telekomunikasi tahun 2021, seperti peningkatan permintaan terhadap solusi entertainment, rumah yang terhubung dengan IoT, gamming, aktivitas sosial, kesehatan, hingga edukasi digital untuk kegiatan sehari-hari. Kebutuhan data center pun meningkat pesat sehingga industri cloud computing menghadapi persaingan ketat dari para pemain lokal maupun asing

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dalam “Lintasarta Cloudeka Conference: ICT & Business Outlook 2022” yang digelar Lintasarta secara virtual pada Rabu (15/9/21). Semuel menyambut baik konferensi yang digelar untuk mendukung implementasi digitalisasi di Indonesia.

Semuel menuturkan, dalam pembangunan telekomunikasi untuk mendukung digitalisasi di Indonesia, Kominfo mendukung empat inisiatif pembangunan strategis yaitu, infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

Transformasi digital adalah pilar utama yang harus menjadi fokus pemerintah pada tahun 2021 untuk memastikan pelayanan publik dan tata kelola yang efektif. New normal menjadi katalisasi untuk peningkatan inovasi digital, beralih ke solusi inovatif sesuai dengan kondisi New Normal.

“Tahun 2021 akan menjadi tahun pertama pemulihan ekonomi global dan teknologi digital dapat membantu Indonesia menjalani recovery di tahun 2022,” tuturnya.

Menurut Semuel, untuk mendukung percepatan pemulihan nasional, ada beberapa strategi yang harus dikembangkan berdasarkan situasi yang kita hadapi saat ini. Pemerintah telah mempersiapkan tiga hal untuk mendukung pertumbuhan di Indonesia pada tahun 2022.

“Pertama, pembuatan strategi digital, kedua memperlihatkan ketersediaan sistem atau infrastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, dan ketiga perusahaan perlu memiliki fungsi komunikasi yang agile dan responsif,” tutupnya.

Sejalan dengan itu, President Director Lintasarta, Arya Damar meyakini bahwa teknologi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, terlebih saat ini Indonesia tengah memasuki fase transformasi digital. “Teknologi memiliki dampak langsung pada proses bisnis, bagaimana Sumber Daya Manusia (SDM) bekerja, bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya, dan bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kinerja serta penjualannya,” ujarnya.

Survei yang dilakukan oleh Gartner tahun ini menyebutkan bahwa perusahaan dengan insiatif akselerasi digital mendapatkan peningkatan persentase penjualan dan net profit lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak berinisiatif melakukan akselerasi digital. Maka, menurut Arya, tak heran jika saat ini banyak perusahaan yang mengalokasikan anggaran lebih banyak untuk penggunaan Teknologi Informasi (TI) demi mempercepat akselerasi digital.

“Kalau kita jadikan contoh, kita bisa melihat bahwa setiap tahunnya start-up di Indonesia rata-rata mengalami pertumbuhan yang sangat pesat baik dari sisi penjualan ataupun kinerjanya, sehingga terus bermunculan start-up baru karena perkembangan teknologi terus dilakukan dan diperbaharui dengan berbagai inovasi sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Hal inilah, menurut Arya, yang menjadikan cloud sebagai salah satu kebutuhan utama dalam teknologi yang digunakan berbagai perusahaan untuk menunjang kelancaran kegiatan bisnis dalam memenuhi tuntutan penggunaan sarana digital. Cloud menjadi salah satu tools bagi perusahaan dalam membangun daya saing di era digital.

“Untuk itu Lintasarta terus melakukan pengembangan dalam memperkuat infrastruktur teknologi untuk membantu berbagai perusahaan mengembangkan bisnis salah satunya melalui Lintasarta Cloudeka yang diluncurkan kembali hari ini,” tegasnya.

Melihat urgensi kebutuhan akan cloud sebagai sarana penunjang bisnis, Lintasarta meluncurkan layanan cloud yang didesain untuk membantu perusahaan berdaya saing global di era digital. Melalui penggunaan cloud, akan memudahkan korporasi dalam mengembangkan aplikasi bisnis perusahaan untuk menunjang kinerja perusahaan.

Dengan 10 tahun pengalaman di dunia ICT, Lintasarta Cloudeka juga berpengalaman dalam menangani mission critical application dari berbagai industri serta didukung pelayanan pelanggan 24 x 7 yang berlokasi di Indonesia. Selain layanan Cloud Services, Lintasarta juga memiliki berbagai solusi ICT seperti komunikasi data, internet, data center, security, IT oursourcing dan aplikasi industri, membuat korporasi bisa mendapatkan one stop solutions experience.

“Kita harus ingat bahwa kolaborasi dari seluruh stakeholder menjadi kunci utama dalam keberhasilan perkembangan teknologi. Karena itu Cloudeka hadir untuk berkolaborasi bersama mulai dari start-up hingga perusahaan besar,” tutupnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author