Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Pentingnya Integritas Satu Data

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan pentingnya Indonesia menerapkan integritas satu data untuk menghindari banyaknya silo data yang terpisah dan tumpang tindih, seperti yang sering terjadi di beberapa kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Bamsoet juga menyampaikan pentingnya implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel, sehingga memiliki pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.

Berbagai dasar hukum yang bisa digunakan antara lain, Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI), Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi serta Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“Dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik, diperlukan tata kelola dan manajemen sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional. Namun harus diakui, hingga saat ini masih ada program SPBE atau proyek e-Gov yang dilaksanakan secara seporadis,” kata Bamsoet dalam Web Summit SDI 2023 dan e-Gov 2023 yang digelar Asosiasi Big Data dan Artificial Intelligence (ABDI) pada Selasa (4/7/23).

“Selain tumpang tindih, juga berpotensi menimbulkan pemborosan atau kemubaziran. Setiap program yang dilakukan dalam kerangka pengembangan SPBE, selayaknya termanifestasikan menjadi sebuah program nasional yang terintegrasi, memiliki interoperabilitas, dan saling terhubung dalam dunia maya,” imbuhnya.

Bamsoet menjelaskan, dalam konteks pembangunan, kehadiran SDI mutlak diperlukan untuk mewujudkan keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.

Karena itu, perlu didukung oleh data yang memiliki karakteristik tervalidasi yaitu data yang disajikan haruslah akurat, mutakhir, dapat dipertanggungjawabkan, aman, mudah diakses, dikelola secara cermat, terintegrasi, dan berkelanjutan.

“Meskipun kebutuhan SDI menuntut ketersediaan data yang holistik dan komprehensif, namun proteksi terhadap data pribadi tidak lantas terabaikan. Ini dibuktikan dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, sebagai implementasi perlindungan hak asasi manusia yang dijamin oleh Konstitusi,” jelas Bamsoet.

Platform Diskusi Bersama

Web Summit Satu Data Indonesia 2023 digelar hybrid selama dua hari pada 4-5 Juli 2023. Pada hari pertama, kegiatan ini mengangkat tema “Building Holistic Integrity, Integrated Secure & Trusted Data.” Pada hari kedua bertema “Interoperability, Collaborative, Connected & Trusted eGovernment & Public Services.” 

Web SDI 2023 digelar ABDI yang ketiga kali di Indonesia sebagai platform diskusi bersama pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi mewujudkan Satu Data Indonesia.

Penyelenggaraan acara ini juga dalam rangka mendukung program pemerintah untuk percepatan implementasi yang berlandaskan pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 39 tahun 2019 tentang SDI, serta Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang SPBE.

Chairman ABDI Rudi Rusdiah menjelaskan melalui tema tersebut, ABDI mencoba membahas bagaimana pemerintah dan stakeholder menerapkan tata kelola data masyarakat yang bisa dibagipakai sesuai dengan Perpres SDI dan SPB.

Hal ini guna meningkatkan kesadaran bersama tentang pentingnya data dalam satu kebijakan pembangunan, serta membudayakan data menjadi kekayaan dan kepentingan bersama sehingga dapat menghasilkan kebijakan yang tepat.

“Peran satu data ialah tata kelola data. Dalam hal ini, data dan informasi akan semakin banyak. Untuk memastikan arus informasi dan data dimanfaatkan secara baik dan bijak, maka memerlukan tata kelola supaya interopabilitas data menjadi penting,” katanya.

Pada Web Summit SDI 2023 dan e-Gov 2023 juga dilaksanakan peluncuran buku “Tinjauan Strategis Keamanan Siber Indonesia-Teknologi Cloud dan Tata Kelola Data”.

Buku yang disusun oleh tim penulis buku dari Politeknik Siber dan Sandi Negara, bekerja sama dengan Universitas Indonesia ini membahas tentang keamanan dan tata kelola siber dan cloud.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author