InaRI Expo & IIXS 2025, Twin-Event Nasional untuk Percepat Hilirisasi Inovasi dan Ekosistem Internet

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meluncurkan kemitraan strategis yang akan menyatukan Indonesia Research & Innovation Expo (InaRI) 2025 dan Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2025 dalam sebuah twin-event berskala nasional. IIXS × InaRI 2025 akan berlangsung pada 2–4 September 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.

Kolaborasi ini akan menjadi mesin akselerasi hilirisasi riset, investasi infrastruktur, dan penguatan ekosistem kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) guna mengantarkan Indonesia menuju visi “Indonesia Emas 2045”.

Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa InaRI Expo 2025 tidak hanya menampilkan hasil riset, tetapi menjadi panggung interaksi antara sains, industri, dan masyarakat.

“Di tengah perkembangan AI dan teknologi frontier lainnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi berbasis pengetahuan. Kami ingin memastikan hasil riset kita berdampak langsung dan nyata,” ujar Handoko saat Kick-Off IIXS × InaRI 2025 di Ruang Jirap, Gedung B. J. Habibie, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian menyampaikan bahwa sinergi ini akan memecah hambatan klasik antara invention dan innovation. Ia menekankan bahwa data jaringan riil milik ekosistem APJII akan memperkaya model-model riset AI BRIN. Sementara, temuan riset BRIN akan melengkapi industri internet dengan solusi mutakhir yang segera dapat diimplementasikan.

Sekretaris Umum APJII, Zulfadly Syam, menegaskan bahwa hingga saat ini infrastruktur digital Indonesia masih menghadapi ketimpangan akses antara wilayah perkotaan dan daerah tertinggal, dimana banyak kabupaten telah memiliki backbone memadai, namun belum didukung last-mile yang terjangkau dan berkualitas. Ia menambahkan bahwa kolaborasi InaRI × IIXS akan menyatukan riset dan pasar untuk menutup kesenjangan tersebut.

Zulfadly juga menyoroti bahwa IIXS 2025 akan hadir lebih besar dengan fokus pada konektivitas merata sebagai fondasi utama adopsi AI. Ia menekankan bahwa kemitraan riset–industri lintas sektor akan memastikan teknologi AI tidak berhenti sebagai wacana, melainkan akan berubah menjadi solusi nyata yang akan dirasakan masyarakat di seluruh Nusantara.

Selanjutnya, Zulfadly akan menjelaskan bahwa anggota APJII yang tersebar di lebih dari 400 kota/kabupaten kerap mengalami kendala teknis dan regulasi ketika memperluas jangkauan internet. Oleh karena itu, dukungan ekosistem terintegrasi, mulai dari riset, kebijakan publik, hingga investasi, akan menjadi kunci untuk mempercepat pemerataan layanan digital.

IIXS × InaRI 2025 akan mengedepankan lima pilar strategis yaitu AI-Ready Connectivity, Secure & Sovereign Internet, Green Digital Infrastructure, Talent Fusion Hub, dan Startup Deep-Tech Launchpad. Masing-masing pilar akan memfasilitasi demonstrasi teknologi 5G SA, satelit LEO, pusat data rendah emisi, program magang terintegrasi pada laboratorium BRIN dan network operation center ISP, serta demo-day startup riset di hadapan investor.

“Kita tidak hanya akan membutuhkan jaringan yang cepat, tetapi juga jaringan yang aman, tangguh, dan adaptif terhadap tantangan masa depan seperti serangan siber, fast-flux, maupun lonjakan trafik AI,” ujar Zulfadly, menegaskan peran pilar Secure & Sovereign Internet dan AI-Ready Connectivity.

Penyelenggara menargetkan nilai potensi kemitraan R&D–industri senilai Rp3 triliun dalam bentuk potensi bisnis, kunjungan lebih dari 30.000 pengunjung, partisipasi 1.200+ exhibitor, kehadiran 75+ pembicara global, dan penandatanganan sedikitnya 50 MoU atau Letter of Intent (LoI).

Agenda Kick-Off mencakup peluncuran identitas bersama bertema “Building the Future of AI – Research, Connectivity & Digital Collaboration”, serta diskusi panel berjudul “Kolaborasi Strategis Menuju Ekosistem AI Nasional”.

APJII dan BRIN akan mengundang pemerintah, industri, akademisi, komunitas riset, investor, serta masyarakat umum untuk berpartisipasi dan memamerkan inovasi dalam IIXS × InaRI 2025.

APJII, yang menaungi lebih dari 1.300 penyelenggara jasa internet dan mengoperasikan Indonesia Internet Exchange (IIX), akan memegang peran penting dalam advokasi kebijakan dan pengembangan infrastruktur TIK nasional. BRIN, sebagai lembaga pemerintah non-kementerian, akan tetap memayungi agenda riset, pengembangan, pengkajian, dan penerapan IPTEK yang akan memperkuat kemandirian bangsa.

Kedua institusi meyakini bahwa kolaborasi ini akan menjadi tonggak transformasi digital Indonesia menuju posisi kekuatan ekonomi digital terdepan di kawasan dan dunia.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author