Huawei Optimalisasi Teknologi Digital untuk Industri Halal dan Ekonomi Syariah

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir menyambut positif upaya Huawei dalam mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah Indonesia melalui optimalisasi teknologi digital.

Erick mengapresiasi program CSR Huawei berupa donasi hewan kurban bagi komunitas Muslim di 13 kota di Indonesia yang secara simbolis digelar di Masjid At-Thohir di Cimanggis, Jawa Barat pada Kamis (7/7/2022). Sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, Erick menilai Indonesia harus mampu menjadi pemain global dalam industri halal.

“Indonesia selama ini jadi salah satu negara dengan konsumsi industri halal terbesar dunia, tapi dalam 10 besar produsen industri halal dunia justru tidak ada,” ujar Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.

Erick pun terus mendorong potensi industri halal dengan mendirikan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang memiliki total aset Rp 360 triliun dan langsung berada sebagai bank nomor tujuh terbesar di Indonesia.

“Tujuannya jelas, Indonesia jadi produsen industri halal, bukan terus menerus jadi market bagi negara lain. Sebagai bangsa besar, kita jangan hanya menjadi buih, tapi harus menjadi ombak dalam percaturan ekonomi dunia,” sambung Erick.

Sebagai bangsa yang besar, ucap Erick, Indonesia sudah seharusnya mampu mengoptimalkan sumber daya alam dan market yang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Erick menyebut Indonesia diberkahi dengan segala keunggulan yang dibutuhkan dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, efektif, dan memiliki daya tahan serta ketangguhan dalam memitigasi beragam krisis.

“Ekosistem ekonomi syariah terbukti tangguh dalam menghadapi berbagai krisis, termasuk pandemi. Kami ingin membangun ekosistem yang semakin kokoh dengan kerja sama multi-helix antara pemerintah, komunitas, dan industri,” lanjut Erick.

Indonesia juga harus mampu mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang diprediksi mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030 atau delapan kali lebih besar dari PDB Indonesia. Erick pun mendorong ekosistem ekonomi syariah tidak ketinggalan dalam menatap peluang ekonomi digital di masa depan.

“Semangat yang dicerminkan pada inisiatif Huawei hari ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh pihak untuk turut berpartisipasi, membangun sinergi, dan mendukung komunitas ekonomi Islam di Tanah Air agar dapat berkontribusi lebih kepada perekonomian global,” ujarnya.

Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas juga mengapresiasi inisiatif Huawei yang ingin membangun dunia masa depan dengan berlandaskan semangat berbagi dan peduli terhadap sesama.

“Program ini juga sangat kontekstual dan berorientasi masa depan ini serta selaras dengan situasi dunia sedang menghadapi berbagai tantangan terkait perkembangan TIK yang membutuhkan percepatan transformasi digital, termasuk perkembangan ekonomi syariah berbasis digital,” ujarnya

Menurut Menag, transformasi pada ekonomi syariah digital akan meningkatkan kapasitas dan mengoptimalisasi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia. Kepedulian maupun transformasi digital akan menjadi kunci peningkatan kontribusi Indonesia di kancah global.

Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan Huawei berkomitmen mendukung dan turut mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah Indonesia melalui optimalisasi teknologi digital.

Huawei selalu percaya bahwa teknologi dapat memampukan masyarakat untuk terus maju dan menjadi semakin baik. Teknologi dapat mendorong para inovator untuk terus menciptakan solusi-solusi baru. Teknologi bisa dimaksimalkan oleh masyarakat ekonomi syariah agar dapat menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi.

“Selaras dengan komitmen Huawei ‘I Do’, kami ingin memberikan lebih banyak sumbangsih kepada Indonesia dan menciptakan nilai tambah demi terlaksananya ekosistem Indonesia yang semakin kompetitif,” tuturnya.

Peran kritikal startup dalam memperkuat ekonomi digital menjadi motivasi Huawei untuk menjalankan sebuah misi baru, yakni memajukan pelaku startup lokal melalui program akselerator Huawei Spark yang diluncurkan serentak di kawasan Asia Pasifik pada tahun lalu.

Di Indonesia, Huawei Spark telah menemukan sejumlah startup berorientasi syariah yang menghadirkan solusi inovatif di ranah peminjaman mikro yang sesuai dengan kaidah-kaidah syariah, lokapasar halal, dan lainnya.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) H. Amirsyah Tambunan mengatakan akselerasi industri halal dan pengembangan pariwisata halal menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional dalam skenario pasca-pandemi. MUI memainkan peranan kunci dalam mendorong pertumbuhan ekosistem halal Indonesia untuk mendukungnya menjadi pusat ekonomi halal dunia pada 2024.

“Berkolaborasi dengan mitra di ekosistem teknologi, khususnya Huawei, kami dapat mendirikan infrastruktur halal sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, mengadvokasi regulasi yang berpihak dengan industri halal maupun pariwisata, menumbuhkan pengusaha kuliner dan UMKM, serta meningkatkan produktivitas di kalangan pemain industri halal, termasuk ekspor-impor halal dengan negara-negara yang memiliki standar-standar yang diakui secara internasional,” tuturnya.

Berbicara mengenai donasi yang diberikan Huawei, K.H. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua Nahdatul Utama mengatakan, “Merupakan ajaran keyakinan kami untuk memberikan apa yang telah dilimpahkan kepada kita. Yang dilakukan Huawei hari ini sejalan dengan ajaran yang kami pegang teguh.”

Ma’mun Murod Al-Barbasy dari PP Muhammadiyah menambahkan, “Kurban merupakan wujud nyata dari nilai sosial dan kemanusiaan yang terdapat pada keyakinan kami. Kegiatan donasi kurban yang diselenggarakan Huawei mencerminkan kedua nilai tersebut.”

Di sela-sela acara, Huawei juga mengadakan diskusi panel yang bertajuk Transformasi Digital dalam Ekonomi Syariah.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author