Cloudera Perluas Ekosistem Enterprise AI Terdepan di Industri

TechnologyIndonesia.id – Cloudera, platform hybrid untuk data, analitik dan artificial intelligence (AI), baru-baru ini mengumumkan pengembangan Enterprise AI Ecosystem di konferensi data dan AI tahunan EVOLVE24 New York.

Inisiatif ini mempertemukan berbagai kelompok penyedia AI terkemuka dalam industri untuk menyediakan solusi end-to-end yang komprehensif bagi para pelanggan yang membantu memaksimalkan value AI.

Enterprise besar memiliki persyaratan tertentu untuk menjalankan aplikasi AI dalam skala besar, di antaranya menunjukkan value bisnis sebagai hasil dari total biaya kepemilikan dalam kerangka waktu yang wajar.

Persyaratan lainnya yaitu berpegang pada standar keamanan dan privasi yang ketat untuk melindungi data sensitif dan menjaga kepatuhan, dan menjaga fleksibilitas untuk menjalankan berbagai jenis model dari pilihan vendor dalam lingkungan yang optimal untuk setiap kasus penggunaan.

Di konferensi EVOLVE tahun lalu, Cloudera meluncurkan Enterprise AI Ecosystem, dengan para pendukung berikut ini:

NVIDIA yang menyediakan komputasi terakselerasi full-stack untuk pengembangan dan penerapan beban kerja AI di private cloud dan public cloud.

Pengumuman terbaru Cloudera menyoroti ekspansi AI Inference Service Cloudera melalui integrasi NVIDIA NIM, bagian dari platform software NVIDIA AI Enterprise, serangkaian microservices yang mudah digunakan dan didesain untuk menjalankan inferencing model AI berperforma tinggi yang aman dan handal, di seluruh cloud, pusat data dan workstation.

Amazon Web Services (AWS) dengan Amazon Bedrock, yang memungkinkan pelanggan membangun dan mengembangkan aplikasi AI generatif dengan satu API.

Pinecone untuk database vektor terdepannya, yang mendukung kasus penggunaan AI yang paling teknis: Retrieval-Augmented Generation (RAG) dan pencarian semantik.

Pada tahun lalu, Enterprise AI Ecosystem telah menarik minat yang signifikan dan menerima permintaan terus-menerus agar Cloudera mengembangkan mitra AI yang sudah ada dan membuat yang baru.

Kini Cloudera memperkenalkan mitra AI Ecosystem baru di EVOLVE24 New York yaitu:

Google Cloud: Vertex AI Model Garden dari Google Cloud menyediakan hub yang tersentralisasi untuk menemukan, menyesuaikan, dan menerapkan berbagai model.

Ia meliputi lebih dari 150 model first party, terbuka, dan third-party foundation, seperti Gemini, Chirp, Imagen dari Google dan banyak lagi. Infrastruktur Google Cloud juga mendukung platform DataHub Cloudera yang berfungsi sebagai fondasi data untuk mengembangkan aplikasi AI.

Selain itu, untuk kolaborasi ekosistem yang pertama, Cloudera merilis Accelerator for Machine Learning Project (AMP) bertitel “Summarization with Gemini from Vertex AI” untuk membantu pelanggan dengan cepat menjalankan kasus penggunaan dengan memanfaatkan penghematan biaya dan performa Gemini Pro Models yang diakses dari Vertex AI Model Garden melalui API.

Anthropic: Claude large language models (LLMs) dari Anthropic ideal untuk pembuatan kode, analisis visi, insight data dan pembuatan teks. Keluarga model Claude dari Anthropic akan memungkinkan pengguna Cloudera menyeimbangkan antara performa dan biaya, sementara komitmen mereka terhadap riset keamanan AI membantu memastikan output yang unggul, tidak bias dan tidak berbahaya.

Cloudera merilis AMP bertitel “Image Analysis with Anthropic’s Claude LLM” yang secara signifikan akan mempercepat pengembangan aplikasi analisis production image. Cloudera juga menjadikan Claude sebagai foundational model secara default di Cloudera AI Coding Co-pilot.

Snowflake: Cloudera dan Snowflake, perusahaan AI Data Cloud, yang sedang membangun kolaborasi strategisnya, juga mengumumkan model Arctic Embeds Snowflake di EVOLVE24, yang unggul dalam menghasilkan SQL dan menawarkan rasio biaya-performa yang kuat.

Platform Snowflake yang mendukung Iceberg menyediakan interoperabilitas dengan Cloudera, memfasilitasi pembagian data untuk penggunaan AI. Cloudera secara aktif sedang menggarap integrasi produk dengan Snowflake.

Chief Strategy Officer, Cloudera, Abhas Ricky mengatakan bahwa pihaknya memelopori Enterprise AI Ecosystem guna memenuhi permintaan akan keamanan, privasi, otorisasi dan LLM kelas enterprise yang kompleks dan terus berkembang; ini melibatkan jajaran lengkap solusi di seluruh komputasi terakselerasi, query semantik, vector embedding, agen multi-modal, aplikasi RAG, penyempurnaan dan frontier model.

“Peneliti dan praktisi AI sudah menjalankan lebih dari 400 accelerator AI termutakhir (AMP) dan beragam aplikasi agen yang mendukung penggunaan bernilai tinggi seperti suara analisis pelanggan, rekonsiliasi invoice, dan otomatisasi underwriting,” kata Abhas.

“Bersama kami akan menyediakan platform Enterprise AI yang terintegrasi penuh, dikembangkan pada model-model terkemuka dan basis pengetahuan, untuk lebih lanjut menyediakan solusi high fidelity yang siap produksi dengan para pakar yang mendampingi Anda,” imbuhnya.

Head of Data Science and AI, OCBC Bank, Adrien Chenailler mengatakan bahwa OCBC telah memproduksi puluhan aplikasi Gen AI dengan memanfaatkan Cloudera AI dan teknologi dari anggota The Enterprise AI Ecosystem.

“Aplikasi transkripsi pusat panggilan kami telah mentranskripsi ribuan jam panggilan setiap harinya dan secara signifikan mengurangi rata-rata waktu penanganan panggilan. Dengan Gen AI kami telah mengurangi investasi untuk waktu penelitian yang dilakukan oleh para Relationship Manager,” ucap Adrien.

“Kami senang Cloudera terus memperluas Enterprise AI Ecosystem karena ekosistem ini menyediakan arsitektur solusi yang terbukti mempercepat waktu proses dari purwarupa ke produksi,” imbuhnya.

Head of Growth and Revenue, Anthropic, Kate Jensen menerangkan bahwa kemitraan Anthropic dengan Cloudera membantu perusahaan meraih value yang tersembunyi dalam data enterprise mereka, termasuk sumber daya yang kompleks seperti gambar.

“Kemampuan Image Analysis terbaru mengubah data visual dari gambar, grafik dan diagram menjadi insight yang bisa ditindaklanjuti, sementara Claude sebagai model default untuk Cloudera AI Coding Assistant dan berpotensi dalam kasus penggunaan lain seperti Text to SQL dan NLP Co-pilots, akan memberikan pelanggan asisten AI yang kuat yang mendongkrak produktivitas dan membuka peluang baru dari data mereka,” kata Kate Jensen.

“Bersama, kami sedang mentransformasi data raw menjadi kecerdasan yang bisa ditindaklanjuti, memberdayakan bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas dengan lebih cepat,” imbuhnya.

“Kami bersemangat bekerja sama dengan Cloudera untuk mengintegrasikan model Arctic Embed dari Snowflake ke dalam Cloudera AI Inference yang didukung oleh NVIDIA NIM,” kata Baris Gultekin, Head of AI, Snowflake.

Menurutnya, kolaborasi ini akan memberdayakan pelanggan Snowflake untuk membuka potensi penuh AI generatif pada skala besar, mendorong insight dengan lebih cepat, meningkatkan pengambilan keputusan, dan outcome bisnis yang transformatif.

“Snowflake dan Cloudera akan mendorong batasan-batasan dari apa yang mungkin dengan platform data modern, memberikan bisnis kelincahan dan kecerdasan yang mereka butuhkan untuk tetap berada di depan di dunia yang semakin didorong AI,” pungkasnya. (Ilustrasi Freepik)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author