TechnologyIndonesia.id – Cloudera, hari ini mengumumkan dua peningkatan yang penting pada solusi manajemen metadata. Pembaruan ini akan meningkatkan open interoperability di open data lakehouse dan memenuhi peningkatan permintaan akan keamanan dan tata kelola di seluruh siklus pengolahan data.
Saat perusahaan berinvestasi lebih besar di aplikasi AI generatif, manajemen metadata yang kuat dan bisa beradaptasi menjadi sangat penting untuk mendapatkan data yang berkualitas dan sesuai dengan regulasi yang ada.
Namun, untuk berhasil dan meraih lebih banyak outcome yang terukur, perusahaan membutuhkan platform terpadu dan aman yang bisa mendorong daya transformatif manajemen metadata.
Sebagai vendor platform pilihan untuk data, analitik dan AI dalam skala besar untuk perusahaan di semua industri utama, Cloudera menyediakan open data lakehouse yang menyeluruh dengan standar terbuka, yang bisa diintegrasikan dan beroperasi di ekosistem apa saja.
Pembaruan terkini yang mendukung komitmen untuk memodernisasi arsitektur data meliputi:
● Integrasi Katalog REST Iceberg terbaru dari Cloudera kini memberikan akses tanpa hambatan ke tabel Apache Iceberg menggunakan mesin pihak ketiga, sehingga pengguna dapat memanfaatkan berbagai tools sekaligus memastikan keamanan dan tata kelola yang terpadu.
Ini akan memudahkan akses data dan menjaga data dan lineage-nya di seluruh platform diakses secara sah, mengurangi biaya dan risiko pelanggaran data dengan meminimalkan jumlah lapisan keamanan yang terpisah-pisah.
● Shared Data Experience (SDX) Cloudera kini sedang dalam fase pratinjau teknis sebagai pengalaman berbasis cloud dan container yang menyediakan keamanan data, tata kelola, dan manajemen metadata yang menyeluruh dan terpadu, kini ditingkatkan untuk memberikan elastisitas, skala, dan performa yang lebih baik.
SDX akan menyediakan akses data secara mandiri di semua tools, membantu meminimalkan risiko kebocoran dengan mengkonsolidasikan fungsi-fungsi keamanan, dan mendukung manajemen berbasis single–pane-of-glass di seluruh cloud dan data on-premise.
Selain untuk menjaga data dengan keamanan dan lineage di seluruh siklus hidup data pembaruan Cloudera memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan performa, skalabilitas, dan resiliensi sekaligus mengurangi total biaya kepemilikan atau total cost of ownership (TCO) dengan mengoptimalkan manajemen metadata.
Pengembangan ini juga memudahkan perusahaan berbagi metadata tanpa menciptakan salinan, sehingga perusahaan bisa berinovasi dengan tools pihak ketiga tanpa mengalami vendor lock-in.
“Tidak ada perlindungan yang lebih besar ketimbang perlindungan terhadap data perusahaan Anda. Mempertimbangkan hal ini, perusahaan menginginkan cara yang terpadu untuk mengakses dan mengelola setiap aset data – yang terstruktur dan tidak terstruktur, di setiap lokasi – on prem dan multi cloud, dan di setiap velositas – batch atau streaming,” kata analis industri, Sanjeev Mohan.
Pemimpin data, lanjutnya, menginginkan tinjauan data yang konsisten dengan memanfaatkan format tabel terbuka dan menerapkan rangkaian kebijakan yang konsisten, terlepas dari tempat konten tersebut berada.
“Hal ini bisa dilakukan melalui katalog data yang telah ditingkatkan yang menyertakan format-format seperti Iceberg REST API dan memungkinkan pengendalian akses yang mendetail,” tutur Sanjeev Mohan.
Dipto Chakravarty, Chief Product Officer, Cloudera menjelaskan bahwa data terpadu dan interoperabilitas telah dan akan terus menjadi sentral dari arsitektur open data lakehouse Cloudera di seluruh hybrid cloud.
“Platform kami menyediakan skalabilitas tak tertandingi, performa, resiliensi, dan penghematan biaya untuk mengelola metadata yang berkembang, tanpa mengalami vendor lock-in atau data silos. Dengan berpegang pada standar terbuka, kami memastikan integrasi dan interoperabilitas yang mulus di setiap ekosistem, sehingga perusahaan bisa memanfaatkan investasi AI mereka secara maksimal,” tutur Dipto.
Sementara itu, Principal Solution Engineer Cloudera, Fajar Muharandy mengatakan bahwa saat implementasi AI generatif semakin meluas dan keamanan data menjadi sorotan di Indonesia, pelanggan membutuhkan platform yang memberikan mereka tata kelola terpadu di seluruh siklus hidup data dan mengurangi area permukaan risiko pelanggaran data.
“Inovasi-inovasi yang penting ini akan menjawab semua kebutuhan mereka. Dan berkat prinsip open data lakehouse Cloudera dan platform terbuka dengan standar terbuka, peningkatan ini akan lebih mudah diintegrasikan ke platform apa pun yang digunakan pelanggan, sekaligus secara signifikan mengurangi total biaya kepemilikan mereka,” ujar Fajar.
Cloudera mendemonstrasikan pembaruan ini selama acara Cloudera, EVOLVE24 Singapore – salah satu konferensi Data dan AI terbesar di industri – yang berlangsung pada 6-7 Agustus 2024 di Sands Expo & Convention Center.
Peserta bisa berdiskusi langsung dengan para ahli mengenai komitmen Cloudera untuk menjadi satu-satunya true hybrid open data lakehouse yang membawa analitik dan AI ke data bisnis. (Ilustrasi Freepik)