Jakarta, Technology-Indonesia.com – Keamanan siber telah menjadi isu prioritas bagi seluruh negara di dunia sejak teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Sejalan dengan makin tingginya tingkat pemanfaatan TIK, tingkat risiko dan ancaman penyalahgunaannya juga makin tinggi dan kompleks.
Kompleksitas ini makin meningkat sejak akhir 2019, ketika dunia disibukkan dengan merebaknya pandemi Covid-19. Sejak itu terjadi percepatan transformasi digital yang sangat cepat. Batasan sosial yang mengurangi pertemuan fisik, menjadikan pertemuan virtual (digital) untuk kepentingan pekerjaan dan sekolah menjadi hal yang biasa. Hal ini tentu saja berimplikasi besar pada seberapa siap organisasi mempersiapkan infrastruktur cybersecurity-nya.
Akhmad Toha, Deputi Bidang Proteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menuturkan bahwa keamanan siber menjadi isu strategis di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ruang siber Indonesia yang luas, multi dimensi dan multi sektor, serta ancaman serangan yang meningkat, membutuhkan perhatian semua pihak.
BSSN akan terus mewujudkan Pilar Pertama Strategi Keamanan Siber Nasional, yaitu Ketahanan Siber Indonesia. Salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan keamanan siber adalah kompleksitas lanskap yang disebabkan oleh jenis penyerang, dampak yang ditimbulkan serangan, serta target serangan yang sangat beragam di ruang siber.
“Di era digital saat ini, masyarakat memerlukan pengetahuan yang cukup terkait manfaat maupun kerentanan yang ada di ruang siber. Untuk itu, BSSN sangat mengapresiasi CyberHub Fest 2021 yang digelar Direktorat Proteksi Ekonomi Digital BSSN dan Asosiasi Cloud Computing Indonesia serta didukung oleh pemangku kepentingan keamanan siber sebagai bentuk kolaborasi bersama dalam rangka meningkatkan efektivitas keamanan siber dan mendorong implementasi keamanan siber sebagai fondasi layanan digital di Indonesia serta standar kepatuhan yang akan menjadi landasan evaluasinya,” ujar Akhmad Toha saat menjadi pembicara utama dalam diskusi nasional secara daring CyberHub Festival 2021 yang digelar pada 18 – 29 Januari 2021.
Acara ini digelar Huawei Indonesia, berkolaborasi dengan Association Cloud and Computing Indonesia (ACCI). Salah satu tema diskusi yaitu “Cloud dan Keamanan Siber untuk Infrastruktur Kritikal Nasional” di Jakarta.
Jason Zhang, President Cloud and AI Business Group Huawei Indonesia mengatakan bahwa Huawei berkomitmen dalam mengintegrasikan kepatuhan keamanan siber sebagai bagian integral dari bisnis dan layanan Huawei, selain itu pihaknya juga telah mengikuti assessment yang diterapkan oleh BSSN.
“Kami percaya dalam waktu dekat ketahanan keamanan siber akan menjadi praktik standar keamanan informasi keamanan yang diwajibkan bagi semua perusahaan dan organisasi di Indonesia untuk memastikan keamanan penyimpanan data pelanggan, seiring dengan upaya BSSN untuk membangun keamanan siber nasional yang lebih tangguh,” tuturnya.
Jason menambahkan pihaknya akan terus berbagi pengetahuan tentang teknologi baru dan risiko keamanan siber yang berpotensi muncul di masa depan dan harus diantisipasi dari sekarang, serta mendorong kolaborasi inovatif. Ke depannya, Huawei berharap semua pemangku kepentingan keamanan siber makin mempererat sinergi kolaboratifnya untuk mendukung BSSN sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan siber di Indonesia.
Deputi I BSSN Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H. mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran, pemahaman dan penguasaan sumber daya akan pentingnya manajemen keamanan informasi dalam menjaga kelancaran dan keberlangsungan layanan publik, serta memetakan profil risiko penyelenggaraan sistem elektroniknya.
“Kami mengharapkan dengan adanya workshop ini dapat memberikan pencerahan, mendorong dan menambah kesadaran akan pentingnya keamanan siber bagi para penyelenggara sistem elektronik dalam melindungi data, transaksi elektronik dan sistem yang dikelola,” pungkasnya.