Pada tahun 2025 kebutuhan Indonesia pada energi listrik 150 gigawatt. Sementara kapasitas penghasilan energi listrik dengan bahar gas,minyak dan batura serta panas bumi tak akan mencukupi. Tentunya energi nuklir target dapat tercapai.
“Indonesia tidak boleh menutup peluang terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir. Hanya dengan pembangkit itu, target penyediaan 150 gigawatt energi listrik bisa tercapai,” kata Herman Agustiawan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Pertamina Energy Outlook 2014 di Jakarta, Selasa (17/12), seperti dilansir Kompas.
Sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam dan Malaysia sudah menetapkan rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Herman menjelaskan, pembangkit listrik tenaga nuklir dapat dibangun di Pulau Kalimantan yang tidak memiliki gunung api aktif dan tidak memiliki sejarah gempa. “Sebagian wilayah Kalimantan sudah impor listrik dari Malaysia. Bisa saja nanti yang diimpor itu berasal dari nuklir. Lebih baik, kita sendiri yang memproduksinya dari pada impor dari Malaysia,” terang Herman. Albar/TI