TechnologyIndonesia.id – Tim Meowkinsey dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) sukses meraih juara dua dalam kompetisi bisnis internasional NTU-Global Asia Insurance Partnership (GAIP) Insurance Case Competition 2024 yang berlangsung pada 16 Agustus 2024 di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Tim Meowkinsey beranggotakan Jasmine Iliyya (Akuntansi 2021), Patero Krinara Setiael (Akuntansi 2021), I Gusti Ayu Maresta Amrita Puspa Pujawati (Ilmu Ekonomi 2021), dan Jonathan Christopher Herlawanto (IUP Manajemen 2023) dengan dosen pembimbing Rimawan Pradiptyo.
Mereka berhasil meraih juara dua usai berkompetisi dengan ratusan tim lain dari berbagai universitas wilayah ASEAN.
“Kami merasa sangat senang dan bangga karena telah membawa nama baik FEB UGM dan juga Indonesia di kancah internasional,” ungkap I Gusti Ayu Maresta, saat dihubungi Senin (19/8/2024).
Maresta menjelaskan keberhasilan meraih juara diperoleh setelah melalui seleksi yang ketat di tahapan regional. Pada tahap regional 110 tim diminta untuk mengumpulkan abstrak ide bisnis dalam sektor asuransi agrikultur.
Dari seluruh tim yang mendaftar dipilih 12 tim dengan ide bisnis terbaik untuk mempresentasikan proposal di tahap final yang berlangsung di Singapura.
“Kasus yang kami angkat dalam perlombaan ini adalah pengembangan asuransi pertanian yang saat ini hanya dikelola oleh PT. Jasindo. Kami mengusulkan penciptaan pasar atau sebuah ekosistem yang dapat mendorong perkembangan asuransi pertanian di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI),” paparnya.
Maresta menjelaskan timnya mengusulkan pemanfaatan internet of things (IoT) sensors dalam mengembangkan asuransi pertanian di tanah air. Sebab, teknologi ini akan berperan penting dalam proses pengumpulan data yang lebih akurat dan real-time dari lapangan.
Selain itu, mereka juga mengembangkan sistem bernama Integrated Scoring System yang berfungsi untuk mengidentifikasi potensi moral hazard yang mungkin dilakukan oleh para petani.
Dengan penerapan kedua solusi tersebut, Maresta berharap asuransi pertanian di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan sistem yang dikembangkan, perhitungan penilaian risiko akan menjadi lebih akurat, proses klaim asuransi dapat dipercepat, dan risiko terjadinya moral hazard dapat diminimalisir.
“Implementasi ekosistem ini diharapkan tidak hanya mendorong pengembangan asuransi pertanian, tetapi juga meningkatkan partisipasi dan pengetahuan petani dalam program asuransi pertanian,” tuturnya.
Maresta mengungkapkan awalnya mereka sempat cemas terhadap hasil akhir kompetisi. Pasalnya, saat pengumuman kejuaraan, NTU telah menempati posisi ketiga. Kendati begitu, mereka tetap optimis bahwa kerja keras akan membuahkan hasil yang diinginkan. Ternyata hasil tidak mengkhianati usaha, tim Meowkinsey berhasil menduduki peringkat dua dalam kompetisi bergengsi ini.
Sementara Dosen pembimbing tim Meowkinsey, Rimawan Pradiptyo menyebutkan kasus yang diangkat oleh tim Meowkinsey di kompetisi internasional ini adalah contoh konkrit penerapan Bloom’s taxonomy dalam proses pembelajaran.
Tingkatan tertinggi Bloom’s Taxonomy adalah menghasilkan karya yang orisinil (originality) dan hal ini menciptakan tantangan tersendiri bagi tim.
“Selama proses persiapan, tim mahasiswa selalu kami tantang untuk ‘thinking the unthinkable’ dan berfikir kritis, karena hanya dengan pendekatan inilah tim akan mampu bersaing di level internasional,” urai Rimawan saat dihubungi dalam kesempatan terpisah.
Keberhasilan yang telah diraih diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa FEB lainnya untuk dapat berkontribusi dan meraih kemenangan dalam kompetisi internasional lainnya.
Maresta mengatakan prestasi yang berhasil diperoleh tim Meowkinsey tidak lepas dari dukungan FEB UGM melalui Career and Student Development Unit (CSDU) yang telah memfasilitasi mentoring dengan pihak PT Jasindo, Kantor Cabang Jogja sebagai penyedia jasa asuransi pertanian di Indonesia.
Selain itu mentoring dari FEB UGM, tim Meowkinsey juga mendapatkan mentoring dari para dosen UGM dari Fakultas Pertanian, Fakultas Geografi, dan FMIPA karena analisis yang dilakukan bersifat multi disiplin.
Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo menyampaikan FEB UGM berkomitmen untuk menumbuhkembangkan pemimpin masa depan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengikutsertakan mahasiswa dalam kompetisi kasus bisnis oleh mitra internasional. Dalam proses menuju kompetisi, mahasiswa memperoleh bimbingan dari dosen FEB UGM dan melibatkan perusahaan asuransi. Dalam kesempatan ini, tim mahasiswa didorong untuk menghasilkan inovasi untuk menyelesaikan tantangan nyata di masyarakat.
“Kami berharap mahasiswa dan alumni FEB UGM memiliki spirit untuk berinovasi menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” tuturnya.
Sementara Kepala CSDU, Arizona Mustikarini mengatakan turut berbangga atas prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa FEB UGM. Sebab, tahun ini merupakan kali pertama FEB UGM mengikuti kompetisi NTU-GAIP Insurance Case Competition dan langsung mendapatkan juara dua merupakan sebuah prestasi yang luar biasa.