Prof. Dr. Ir. Setyadjit, M.App.Sc, Profesor Riset Bidang Teknologi Pascapanen

Bogor, Technology-Indonesia.com – Dr. Ir. Setyadjit, M.App.Sc dikukuhkan menjadi profesor riset bidang teknologi pascapanen oleh Majelis Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor pada Selasa (25/02/2020). Ia berhasil menemukan dan merakit beberapa inovasi teknologi penyeragaman kualitas, ekspose material, modifikasi lingkungan simpan untuk pemenuhan standar ekspor buah segar.

Setyadjit berkeyakinan teknologi ekspose material merupakan teknologi utama yang perlu dikembangkan secara massif khususnya untuk mendorong ekspor buah segar Indonesia. Sedangkan untuk produk intermediate telah ditemukan inovasi teknologi formulasi, pasteurisasi dan fabrikasi yang perlu dikembangkan.

“Pengembangan teknologi proses pascapanen buah tropis untuk ekspor menjadi salah satu strategi dalam mendukung peningkatan nilai tambah, daya saing, dan devisa negara,” kata Setyadjit saat menyampaikan Orasi Pengukuhan Profesor Riset berjudul ” Inovasi Teknologi Teknologi Proses Pascapanen Buah Tropis untuk Pemenuhan Standar Ekspor” di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Selasa (25/02/2020).

Pada 2017 produksi buah-buahan Indonesia yang meliputi mangga, pisang, jeruk, hingga sirsak mencapai 21 juta ton. Namun ekspor buah tropis baru mencapai 1 juta ton. Rendahnya ekspor disebabkan sedikitnya buah tropis yang memenuhi standar ekspor.

“Dengan menerapkan teknologi proses pascapanen standar ekspor maka arus barang ke konsumen luar negeri berjalan lancar, pencegahan over suplai dalam negeri dan penstabilan harga,” paparnya.

Menurut Setyadjit, selain kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta untuk merealisasikan potensi ekspor diperlukan usaha penyelesaian bottle neck yang ada yakni ekstrak nabati memerlukan vakum evaporator kapasitas besar, 1-MCP dan material nano teknologi memerlukan kapasitas besar untuk memproduksi wax coating memerlukan mitra yang berkomitmen tinggi.

Peneliti kelahiran Blitar, Jawa Timur, tanggal 12 Desember 1959 ini merupakan anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan Salikin (Alm) dan Sriatun. Setyadjit menikah dengan Siti Nurhafiah dan dikaruniai dua orang anak yaitu M. Advi Perdana Putra dan M. Nur Ikhsan.

Ia pernah menempuh pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri Kotes, Gandusari, Blitar tahun 1971; SMP Negeri Wlingi Blitar tahun 1974; Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan, Kaweron talun, Blitar tahun 1977. Menyelesaikan pendidikan tinggi, Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknnologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1982; Food Technology, Faculty of Applied Science, University of New South Wales, Sydney Australia tahun 1989; Agriculture and Horticulture, University of Queenland tahun 2001.

Pendidikan non formal yang pernah diikutinya antara lain: Training on Postharvest of Vegetables and Fruits di TARI Taiwan (1993 – 2003); Sustainable Agroenterprise di SEARCA the Philipines (2001 – 2001); Workshop on Food Safety of Fruit and Vegetables di Bangkok (2003 – 2003); Postdoc on Methods for Contaminant Analysis and Purification of Single Stregth Citrus Juice Post-Doc at Faculty of Natural resources, Agriculture and Veterynary Science; University Queensland (2005- 2006); Fruit Processing, Organoleptic and Bliliographic (Visiting Scientist) in CIRAD French (2016).

Karirnya sebagai peneliti diawali sebagai Asisten Peneliti Madya (1990); Ajun Peneliti Muda (1992); Ajun Peneliti Madya (1995); dan Peneliti Utama (2012). Hingga saat ini, Setyadjit telah menghasilkan total 132 publikasi yang terdiri dari 96 publikasi berbahasa Indonesia dan 36 publikasi berbahasa Inggris.

Ia telah melakukan pembinaan kader peneliti sebanyak 10 orang dari 2011 – 2018. Pembimbingan S1 sebanyak 23 orang yang tersebar di Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Jakarta, Sekolah Tinggi MIPA Bogor, Universitas Islam Negeri, Universitas Pakuan, dan Universitas Bina Nusantara; pembimbingan S2 sebanyak 10 orang dari Sekolah Pascasarjana IPB; bimbingan S3 sebanyak satu orang dari Universitas Padjadjaran; serta menguji S3 dari Pasca Sarjana IPB sebanyak 2 orang.

Setyadjit juga aktif sebagai anggota organisasi ilmiah yakni Intenational Society for Horticultural Science (ISHS) tahun 2003 dan Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo) 2013-2014 dan 2019. Hasil penelitiannya ini akan memperkuat program GraTiEks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) khususnya pada buah-buahan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author