Bogor, Technology-Indonesia.com – Dr. Ir. Agustina Asri Rahmianna dikukuhkan menjadi profesor riset bidang budidaya dan produksi tanaman oleh Majelis Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor, Selasa (7/12/2021). Peneliti Ahli Utama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini merupakan profesor riset ke 622 secara nasional dan profesor riset ke 155 di Balitbangtan, Kementan.
Pada acara tersebut, Agustina menyampaikan orasi berjudul “Pengembangan Teknologi Budidaya Kacang Tanah Untuk Produktivitas Tinggi dan Cemaran Aflatoksin Rendah Mendukung Ketahanan Pangan”. Agustina berhasil merumuskan gagasan baru untuk mengurangi impor kacang tanah dan meningkatkan kualitas biji kacang tanah produksi domestik.
Agustina mengungkapkan bahwa konsumsi kacang tanah di Indonesia terus meningkat pada periode 2015-2019, namun produksi dan luas panen menurun. Karena itu, produktivitas kacang tanah perlu ditingkatkan untuk memacu kenaikan produksi.
“Penyebab rendahnya produktivitas kacang tanah antara lain karena masih digunakannya varietas berdaya hasil rendah, cara budidaya masih beragam antarpetani, penggunaan sarana produksi minimal, serangan hama dan infeksi penyakit,” katanya.
Di sisi lain, biji kacang tanah yang tercemar aflatoksin AfB1 masih mewarnai sebagian produk pangan di tingkat rumah tangga dan yang diperjualbelikan di pasar. Karena itu, selain meningkatkan produksi diperlukan pula upaya peningkatan mutu kacang tanah.
Agustina mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas ini dicapai dengan diproduksinya biji kacang tanah dengan kandungan aflatoksin rendah. Melalui serangkaian penelitian yang ditekuni selama ini, pengalaman kaji terap yang beliau laksanakan di sentra-sentra produksi, dan bermitra dengan prosesor kacang tanah, gagasan tersebut telah berhasil diimplementasikan dengan baik.
Agustina berkeyakinan bahwa implementasi inovasi teknologi Bukasin yaitu teknologi budidaya kacang tanah untuk produktivitas tinggi dan cemaran aflatoksin rendah secara luas terutama pada lahan berproduktivitas rendah dan sedang, maka peningkatan produktivitas dan mutu kacang tanah dapat dicapai sehingga dapat meningkatkan produksi nasional dan pendapatan petani.
Peran aktif pemerintah sangat diharapkan melalui kebijakan yang mampu mendorong tercapainya GAP (good agricultural practices) dan GHP (good handling practices) kacang tanah, peningkatan akses petani terhadap sumber-sumber pembiayaan bersubsidi; dan keterlibatan swasta dalam membeli produksi petani dengan disparitas harga sebagai kompensasi dari peningkatan kualitas kacang tanah.
Peneliti kelahiran Yogyakarta, 27 Agustus 1960 ini merupakan anak pertama dari enam bersaudara dari pasangan Regina Toemijati (almh) dan Antonius Rahardjo (alm). Agustina menikah dengan Joko Purnomo dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Maria Regina Mayo dan Benedictus Bayu Dwi Atmoko.
Agustina menamatkan Sekolah Dasar pada 1972, Sekolah Menengah Pertama pada 1975, dan Sekolah Menengah Atas pada 1979. Agustina memperoleh gelar Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Univeristas Gadjah Mada pada 1985, dan gelar Doctor of Phylosophy bidang Natural & Rural Systems Management dari The University of Queensland di Brisbane, Australia pada 1999.
Agustina mengikuti beberapa pelatihan yang terkait dengan bidang ilmu kompetensinya, antara lain deteksi infeksi Aspergillus flavus dan kontaminasi aflatoksin serta pengendaliannya dengan modeling dan biokontrol.
Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Asisten Peneliti Madya pada 1991, Ajun Peneliti Madya pada 1998, Peneliti Madya pada 2002, Peneliti Ahli Madya Gol. IV/c pada 2006, Peneliti Ahli Utama Gol. IV/d pada 2010, dan Peneliti Ahli Utama golongan IV/e pada 2016.
Sebagai peneliti, Agustina telah menghasilkan 149 karya tulis ilmiah (KTI), baik yang ditulis sendiri maupun bersama penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, dan prosiding. Sebanyak 32 KTI ditulis dalam bahasa Inggris.
Agustina ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah, yaitu sebagai pembimbing jabatan fungsional peneliti, pembimbing skripsi (S1, S2) mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, serta penguji disertasi mahasiswa S3. Ia juga terlibat aktif pada kerjasama internasional dengan ACIAR, IPI, ICRISAT, dan beberapa pihak swasta di dalam negeri.
Anggota organisasi profesi ilmiah Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) dan Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo) ini memperoleh tanda penghargaan Peneliti Berprestasi dari Menteri Pertanian pada 2009.
Prof. Dr. Ir. Agustina Asri Rahmianna, Profesor Riset bidang Budidaya dan Produksi Tanaman
