Bogor, Technology-Indonesia.com – Dr. drh. NLP Indi Dharmayanti, M.Si, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kedokteran hewan oleh Majelis Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor, Jumat (28/1/2022). Peneliti Ahli Utama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini merupakan profesor riset ke 631 secara nasional dan profesor riset ke 160 di Balitbangtan, Kementan.
Pada acara pengukuhan profesor riset, Prof. NLP Indi Dharmayanti menyampaikan orasi berjudul “Inovasi Teknologi Veteriner Berbasis Biologi Molekuler untuk Mendukung Pengendalian Penyakit Avian Influenza di Indonesia”. Penyakit AI merupakan penyakit zoonosis yang sampai sekarang masih menimbulkan kerugian ekonomi dan ancaman kesehatan yang serius terhadap hewan dan manusia.
“Virus AI yang mudah bermutasi mengakibatkan perkembangan virus AI yang sangat dinamis membutuhkan kebaruan teknologi termasuk teknologi veteriner berbasis biologi molekuler (ITVBM-AI) untuk keakuratan dalam diagnosa dan mengetahui karakter virus yang bersirkulasi termasuk jenis obat dan vaksin yang digunakan,” ungkapnya.
Indi menambahkan, pengembangan ITVBM-AI mampu memberikan informasi karakter virus terkini, memprediksi keganasan virus sebagai early warning system menghadapi pandemi AI yang mungkin terjadi.
“Penerapan ITVBM-AI sebagai upaya preventif yaitu diagnosa dan kebaruan vaksin yang lebih baik dalam pengendalian penyakit sehingga membutuhkan dukungan dari pemerintah baik itu berupa kebijakan, kemudahan pendaftaran izin edar, maupun pemberian insentif bagi industri pengguna ITVBM-AI karya anak bangsa dalam mendukung pengendalian penyakit avian influenza secara tepat, cepat dan akurat serta mampu meminimalisir dampak dari penyakit avian influenza,” lanjutnya.
Biodata Ringkas
Peneliti Ahli Utama kelahiran Banyuwangi, 10 Mei 1972 ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari Bapak I Wayan Suwarya dan Ibu Dwi Anna Sulasi. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti Menikah dengan Sutanto Arso Birowo S.Pt. dan dikaruniai dua orang anak, yaitu: Muhammad Fikri Dharmasutanto dan Kania Firzana Asyifa.
Ia menamatkan pendidikan Dasar di Sekolah Dasar Negeri Brawijaya, tahun 1984; Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Banyuwangi, tahun 1987; dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Banyuwangi, tahun 1990.
Memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan dari Universitas Airlangga di Surabaya, tahun 1996; memperoleh gelar Dokter Hewan dari Universitas Airlangga di Surabaya (1997); memperoleh gelar Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta (2003); dan memperoleh gelar Doktor bidang Biomedis dari Universitas Indonesia (2009).
Indi Dharmayanti mengikuti beberapa pelatihan yang terkait bidang kompetensinya, antara lain: WHO Training Course on Animal Influenza Surveillance and Diagnosis (Jepang; 2004), Regional Workshop for Laboratory Staff Members of HPAI Diagnostic Laboratories (Thailand; 2007); Avian Influenza Workshop for Asian Countries (Jepang; 2008), Workshop and Training Avian Influenza H5N1 and H7N9 (Singapura; 2013), H7N9 Training (Austria; 2013) dan Training on Influenza Virus Analysis and Bioinformatic (Atlanta, USA; 2014).
Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Ajun Peneliti Muda tahun 2005, Peneliti Muda tahun 2011, Peneliti Madya tahun 2011, Peneliti Utama Gol. IV/a tahun 2015, Peneliti Ahli Utama Gol. IV/b, tahun 2016 dan Peneliti Ahli Utama Gol. IV/c, tahun 2020.
Ia telah menghasilkan 130 karya tulis ilmiah yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan, dan 32 diantaranya dalam bahasa inggris. Menghasilkan 2 paten granted, 1 Rahasia Dagang serta 7 paten terdaftar lainnya dan 1 Hak Cipta.
Pembinaan kader ilmiah dilakukan dengan menjadi dosen pengajar, pembimbing serta dosen penguji mahasiswa S1, S2 dan S3. Pada tahun 2019-sekarang, penulis menjadi reviewer dari jurnal Transboundary Animal Diseases (TADs) dan jurnal Public Library of Science (PLOS) One.
Aktif dalam organisasi profesi ilmiah sebagai anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (1997-sekarang), Anggota Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (2000-sekarang), Anggota Himpunan Bioinformatika Indonesia (2004-sekarang), Anggota Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (2016-sekarang) dan Anggota Himpunan Peneliti Indonesia (2018-sekarang).
Berkat prestasinya, Ia memperoleh tanda penghargaan diantaranya sebagai Pemenang ke-3 sebagai Best Research tahun 2014 dari Kalbe Ristek Science Award, Kemenristekdikti; Satyalancana Karya Satya XX tahun 2020 dari Presiden Republik Indonesia; Prestasi Istimewa Peringkat III Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2020; Penghargaan/Anugerah Hak Kekayaan Intelektual Produktif Tahun 2020, dan Penghargaan artikel ilmiah berkualitas tinggi bidang kesehatan dan obat tahun 2020.