Jakarta, Technlogy-Indonesia.com – Ibarat kamera, terumbu karang merekam jejak perubahan laut dari masa ke masa. Melalui kegiatan riset dan eksplorasi yang ditekuninya, Intan Suci Nurhati berhasil mendapatkan informasi lengkap kondisi perairan dari masa ke masa untuk memprediksi dampak perubahan iklim di masa yang akan datang.
Tahun ini Intan dinobatkan sebagai salah satu dari 74 Ikon Apresiasi Prestasi Pancasila untuk bidang Sains dan Inovasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
“Tidak ada mesin waktu untuk kembali ke masa lampau dan menguak data laut di masa lalu. Namun alam merekam jejak-jejak perubahan lingkungan, salah satunya lewat terumbu karang,” ujar Intan yang meraih LIPI Young Scientist Awards pada tahun 2018 ini.
Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini menekuni bidang paleoclimatology dan paleoceanography. Secara sederhana, paleo berarti tua, climatology berarti ilmu terkait iklim, dan oceanography berarti penampakan permukaan laut berikut isinya. Intan menekuni bidang paleoclimatology dan paleoceanography saat mendengar fenomena siklus iklim El Nino atau ENSO yang melanda Indonesia.
“Saya berpikir bagaimana seharusnya masyarakat dapat bersiap jika El Nino besar datang kembali,” ujarnya. Ia pun menyelesaikan S3-nya dengan meneliti jejak ENSO lewat terumbu karang.
Peneliti berusia 36 tahun ini kini juga dipercaya duduk dalam panel ahli perubahan iklim antar pemerintah Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)
Beberapa prestasi lain yang pernah Intan raih diantaranya : The World Academy of Sciences (TWAS) Research Grant (2014), penerima Best Young Scientist Award dari IOC-WESTPAC (Intergonvenmental Oceanographic Commission- Sub Commission for the Western Pacific), peraih penghargaan The United States Agency for International Development (USAID)-Partnerships for Enhanced Engagement in Research (PEER ) Science Grant (co-PI) dengan judul penelitian “Tree Isotope Records of Past Rainfall Variability in the Indonesian Maritime Region” (2013), dan peraih Green Talents Award for International Forum of High Potentials in Sustainable Development dari German Federal Ministry of Education and Research (2013).