Dr. Ir. Astu Unadi, M.Eng, merupakan salah satu Perekayasa Ahli Utama di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Badan Litbang Pertanian. Astu, panggilan sehari-harinya, mempunyai hobi merekayasa alat dan mesin serta produk teknik manufaktur.
Perekayasa kelahiran Solo, 25 Oktober 1956 ini menempuh pendidikan S1 di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada UGM) Yogyakarta Jurusan Mekanisasi Pertanian melalui beasiswa dari Yayasan Sumantri Brojonegoro sampai dengan selesai pada 1981. Pada 1990 menyelesaikan studi Master of Engineering di Asian Institute of Technology Bangkok, Fakulty of Agricultural and Food Engineering dengan Beasiswa dari FAO. Tahun 2000 menyelesaikan S3 di Melbourne University, Fakultas Civil and Environment Engineering Australia dengan beasiswa dari AUSAID.
Masuk sebagai PNS di Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan sebagai staf di Sub Direktorat Alsintan (Alat Mesin Pertanian). Pada 1987, Astu pindah ke Center for Development of Appropriate Agricultural Engineering di Serpong yang sekarang menjadi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.
Astu meniti karir sebagai perekayasa sejak BBP Mektan lahir tahun 1991. Sebagai pejabat struktural, ia memulai karir sebagai Kepala Seksi Sarana Penelitian dan Perekayasaan tahun 1991, kemudian sebagai Kepala Bidang Program dan Evaluasi di BBP Mektan selama 4,5 tahun. Pada 2006, Astu diangkat sebagai Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan pada 2010 diangkat sebagai Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Sebagai perekayasa, Ia pernah mengetuai Kelompok Perekayasa Mekanisasi Pra panen kemudian sebagai Ketua Kelompok Perekayasa Mekanisasi Pasca Panen.
Berbagai inovasi teknologi mekanisasi pertanian khususnya alat dan mesin pertanian telah dihasilkan sejak awal berdirinya BBP Mektan antara lain: Mesin Tanam dan Pemupukan untuk Padi dan Jagung dan Kedelai, Mesin Penebar Pakan Ikan dan Udang Otomatis, Mesin Pengering Tipe Lorong, dan Mesin Pulper Buah.
Saat ini, Ia telah merekayasa mesin penyemai benih cabai dan bawang merah otomatis berkapasitas tinggi. Untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0, Astu merekayasa robot untuk sambung pucuk benih tanaman keras.
Selama di Balitklimat, telah direkayasa Stasiun Iklim Telemetri Dua Arah (AWS Telemetri) dan bersama peneliti di Balitklimat telah disusun Peta Kalender Tanam di seluruh provinsi di Indonesia. Inovasi teknologi tersebut merupakan teknologi mekanisasi pertanian yang mendapatkan HaKI maupun Paten.
Teknoprenur, merupakan salah satu cita-citanya dalam kemandirian teknologi mekanisasi dan kemandirian pendanaan penelitian dan perekayasaan. Sejak memangku jabatan sebagai Kepala BBP Mektan tahun 2010-2016, telah dilakukan reformasi program perekayasaan yang berorientasi kepada industri alsintan dan pengguna.
Sarana laboratorium rekayasa dimodernisir untuk menghasilkan inovasi mesin pertanian dan meyakinkan dunia industri dengan mulai digunakannya mesin perkakas rekayasa berbasis Computer Numerical Control (CNC). Lebih dari 75% perekayasa yang ada di BBP Mektan dilatih untuk meningkatkan kapasitas perekayasaannya dengan sistem modern.
Selama 4,5 tahun, BBP Mektan telah mengembangkan beberapa mesin pertanian yang sangat dibutuhkan oleh petani. Lebih dari 10 000 unit Transplanter Jajar Legowo dan lebih dari 1000 unit Mini Combine Harverter hasil inovasi BBP Mektan telah di fabrikasi dan dipasarkan dengan sistem lisensi. Dari hasil inovasi teknologi tersebut, tahun 2017 telah dihasilkan royalti dari penjualan teknologi tertinggi di Badan Litbang Pertanian.
Atas pencapaiannya, Astu memperoleh berbagai penghargaan diantaranya Perekayasa yang Berjasa kepada Negara dalam Bidang Rancang Bangun dan Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian dari Menteri Pertanian (2001), dan Perekayasa Berprestasi Tingkat Nasional di Bidang Pembangunan Pertanian dari Menteri Pertanian (2017). Ia juga pernah memperoleh Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 tahun dari Presiden RI (1997), Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (2007) dan Satyalancana Karya Satya 30 tahun (2017).