Bogor, Technology-Indonesia.com – Kesiapsiagaan menghadapi bencana merupakan suatu upaya yang harus ditanamkan secara konsisten dan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan bencana dapat terjadi setiap saat dan dimana saja. Kesiapsiagaan sebagai bagian pengurangan risiko bencana yang tumbuh di tengah masyarakat menjadi hal terpenting untuk dilakukan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Mitigasi menggelar kegiatan bertajuk HKB Goes to School sebagai rangkaian dari kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Aktivitas di tengah komunitas Pendidikan ini merupakan giat sosialisasi pada Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS) ke dua lokasi sekolah yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yaitu SMPN 1 Caringin dan SMPN 1 Cigombong.
Hal tersebut diselenggarakan sebagai salah satu upaya membangun ketangguhan masyarakat, khususnya yang berada pada satuan pendidikan agar memahami dan mampu menanggulangi potensi bencana di sekitar mereka.
Kepala Sekolah SMPN 1 Caringin Eko Satriawan TI. S.Pd menyampaikan apresiasi atas kehadiran BNPB dalam memberikan sosialisasi kesiapsiagaan bencana kepada para siswa.
“Kami senang sekali mendapatkan sosialisasi langsung dari BNPB, yang merupakan pakar dari penanggulangan bencana,” ujar Eko dalam sambutannya pada HKB Goes to School di SMPN 1 Caringin, Kabupaten Bogor, Selasa (12/4/2022).
“Kami berharap sosialisasi ini menjadi pengalaman baik bagi para guru dan siswa untuk lebih tanggap dan tangguh menghadapi potensi bencana di sekitar area sekolah ini,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Hartono Anwar mengungkapkan harapannya agar sosialisasi ini juga dapat dilanjutkan ke sekolah lainnya.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan di sekolah lainnya sehingga ketangguhan menghadapi bencana dapat tersampaikan ke seluruh sekolah yang rawan terhadap bencana,” ungkap Anwar.
Kemudian Direktur Mitigasi Bencana BNPB Dr. Taufik Kartiko menjelaskan bahwa HKB bukanlah suatu seremoni semata, namun sebuah aksi nyata untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana.
“Kegiatan ini adalah salah satu aksi dalam melatih kesiapsiagaan bencana pada satuan pendidikan,” tutur Taufik.
“Penerapan konsep SPAB dan penyusunan struktur TSBS diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan yang rutin untuk melahirkan budaya sadar bencana, sehingga ketika terjadi bencana tidak lagi gagap dan menimbulkan korban jiwa,” tambahnya.
Selain sosialisasi terkait SPAB dan TSBS, kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan penggunaan inaRisk dan simulasi bencana sesuai dengan ancaman bencana yang ada di sekitar sekolah bersama para guru dan siswa.
Siswa kelas 7 SMPN 1 Caringin Raka Adi Pramana mengungkapkan bahwa para siswa sudah lebih siap untuk menghadapi bencana setelah mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan hari ini seru banget dan saya dapat banyak pengetahuan untuk menghadapi bencana, menyebarkan informasi ke teman-teman sehingga kita semua lebih siap dan berani serta tidak panik menghadapi bencana,” ucap Raka.
“Hari ini banyak yang bisa didapat dari kegiatan HKB goes to school, salah satunya simulasi bencana untuk mengahadapi gempa” kata Safira, salah satu siswi kelas VIII SMPN 1 Cigombong.
Mereka juga berharap dengan adanya kegiatan ini siswa siswi bisa lebih siap menghadapi bencana.
“Semoga dengan adanya sosialisasi ini siswa SMPN 1 Cigombong yang tadinya belum tahu tentang kegiatan mitigasi bencana bisa menjadi lebih siap untuk selamat menghadapi bencana,” tutup Safira.
Sebagai informasi, HKB Goes To School dilaksanakan pada sekolah-sekolah yang memiliki potensi ancaman gempabumi, tanah longsor dan banjir di tiga wilayah Jawa Barat, meliputi SMPN 23, SD Jatirasa 5, SDN Jatimekar 9 dan SMPN 32 di Kota Bekasi.
Kemudian di Kota Bogor antara lain SDN Kedung Halang 5, SMPN 14, SDN Layung Sari 2 dan SMP Bina Bangsa Sejahtera.
Selain di SMPN 1 Caringin dan SMPN 1 Cigombong, terdapat dua sekolah lainnya di Kabupaten Bogor yaitu SDN 3 Caringin dan SDN Siliwangi.***