Air Tiga Danau Berubah Warna, Status Gunung Kelimutu Jadi Waspada

TechnologyIndonesia.id – Air di tiga danau yang dimiliki Gunung Kelimutu dalam beberapa waktu ini mengalami perubahan warna. Perubahan warna air danau tersebut disertai meningkatnya volume kegempaan.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid, hal tersebut mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan. Mengantisipasi kemungkinan yang terjadi Badan Geologi meningkatkan status Gunung Kelimutu menjadi Level II (Waspada).

“Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas Gunung Kelimutu. Sehingga tingkat aktivitas Gunung Kelimutu dinaikkan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada) terhitung mulai tanggal 24 Mei pukul 13.00 WITA,” ujar Wafid. Jumat (24/5/2024).

Peningkatan status oleh Badan Geologi ini juga mempertimbangkan perubahan warna air dari tiga danau yang dimilki Gunung Kalimutu yang menunjukkan konsistensi perubahan warna yang semakin nyata pada kawah I (Tiwu Ata Polo) dan II (Tiwu Koofai Nuwamuri).

“Data pemantauan baik secara visual maupun instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I, maupun penampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif,” lanjut Wafid.

Gunung Kelimutu berada di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung Kelimutu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan (PGA) yang berlokasi di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende, NTT.

Gunung Kelimutu memiliki tiga danau kawah, yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri) dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu). Dalam beberapa hari ini, ketiga air danau tersebut mengalami perubahan warna.

Kawah I (Tiwu Ata Polo), pada 17 Mei 2024, air kawah mengalami perubahan dari berwarna hijau menjadi hijau tua dengan suhu air danau terukur 23°C dan selanjutnya menjadi berwana coklat kehitaman pada 22 Mei 2024.

Kondisi yang sama dialami Kawah II (Tiwu Koofai Nuwamuri). Pada 17 Mei 2024, air danau berwarna biru muda, sama seperti pemeriksaan sebelumnya. Teramati endapan belerang berwarna kuning keemasan bertebaran di atas permukaan air danau kawah pada bagian tengah, hingga ke sebelah timur, tenggara, barat laut, utara, hingga timur laut, bau gas belerang tercium lemah, asap kawah nihil. Suhu air danau kawah terukur 22°C, kemudian suhu meningkat menjadi 24°C pada 23 Mei 2024.

Kawah III (Tiwu Ata Bupu), ada 17 Mei 2024, teramati air danau kawah berwarna hijau tua sama seperti pemeriksaan sebelumnya. Suhu air danau terukur 20°C dan meningkat menjadi 21°C pada 23 Mei 2024 dengan warna air yang masih sama.

Terkait dengan peningkatan status Gunung Kalimutu ini, Badan Geologi, meminta masyarakat/pengunjung di sekitar Gunung Kelimutu agar tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 m dari tepi kawah .

Pemantauan secara intensif untuk mengevaluasi aktivitas Gunung Kelimutu tetap dilakukan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu agar tetap tenang tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Kelimutu. Pemerintah Daerah Kabupaten Ende agar senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Kelimutu di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas Gunung Kelimutu,” tutur Wafid.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author