TechnologyIndonesia.id – Pemasangan sejumlah jembatan bailey yang dikerjakan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Satgas TNI di Provinsi Aceh mengalami perkembangan signifikan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, pada Kamis (11/12/2025), Pos Pendamping Nasional mencatat setidaknya ada tiga lokasi pemasangan jembatan bailey yang telah mengalami progres.
“Pemasangan jembatan ini diharapkan selesai pada akhir pekan ini sehingga akses jalan yang menghubungkan Bireuen dengan Lhoksumauwe dapat dilalui oleh kendaraan roda empat,” terang Abdul Muhari melalui siaran pers pada Jumat (12/12/2025).
Pemulihan akses transportasi, lanjutnya, akan memudahkan dan memaksimalkan pengiriman bantuan atau distribusi logistik peralatan ke wilayah Bireuen maupun Lhoksumauwe ataupun Bireuen dan Takengon, Aceh Tengah.
Ketiga jembatan bailey yang terletak di Kabupaten Bireuen yaitu Jembatan Teupin Reudeup, Jembatan Teupin Mane, dan Jembatan Kutablang.
Terletak di Kecamatan Pesangan Selatan, Jembatan Teupin Reudeup merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Bireuen dan Lhoksoumawe. Jembatan ini memiliki panjang 30 meter. Saat ini progresnya mencapai 77 persen.
Jembatan Teupin Mane di Kecamatan Juli, merupakan jalan utama yang menghubungkan Bireuen dengan Takengon, Aceh Tengah. Progres jembatan yang materialnya didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ini sudah mencapai 85 persen.
Sementara, Jembatan Kutablang di Kecamatan Krueng Tikeum yang membentang sepanjang 72 meter ini, merupakan jalan utama yang menghubungkan Bireuen dengan Lhoksoumawe. Progresnya sudah 17,5 persen.
Selain lokasi di Bireuen, pemerintah juga terus melakukan percepatan pembangunan jembatan di Takengon, Aceh Tengah. Jembatan Jeurata di Kabupaten Aceh Tengah menghubungkan Kabupaten Pidie dengan Takengon. Kendati progresnya masih satu persen, namun diharapkan jembatan sepanjang 48 meter ini dapat selesai dalam waktu dekat.
Abdul Muhari menerangkan, kapasitas jembatan bailey yang dibangun ini memiliki bobot sekitar 50 ton. Pembangunan jembatan ini dikerjakan oleh personel TNI dari satuan Yonzipur dan Kementerian Pekerjaan Umum dengan koordinasi yang didukung oleh BNPB.
Perkembangan Operasi SAR
Memasuki hari ke-14 atau Kamis (11/12/2025) per pukul 14.00 WIB, BNPB mencatat total korban meninggal dunia berjumlah 990 jiwa. Jumlah tersebut mengalami penambahan dari sebelumnya berjumlah 969 jiwa.
Jumlah korban yang masih dinyatakan hilang menurun menjadi 222 jiwa dari sebelumnya 252 jiwa. Sementara jumlah pengungsi berjumlah 884.889 jiwa.
Berdasarkan wilayah, total korban meninggal dunia di Provinsi Aceh berjumlah 407 jiwa, yang masih hilang sebanyak 31 orang, dan mengungsi berjumlah 817.742 jiwa.
Untuk di Sumatra Utara, korban meninggal dunia tercatat 343 jiwa, 98 jiwa masih dinyatakan hilang, dan 53.523 mengungsi. Sedangkan di Sumatra Barat, korban meninggal dunia berjumlah 238 jiwa, 93 hilang, dan 13.624 mengungsi.
Sejumlah Jembatan Bailey di Bireuen Ditargetkan Rampung Akhir Pekan Ini
