BPPT Hibahkan Rumah Komposit Tahan Gempa pada Pemkot Tangsel

Tangsel, Technology-Indonesia.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan inovasi Rumah Komposit Tahan Gempa (RKTG) sebagai solusi mendukung program infrastruktur mitigasi bencana nasional. RKTG yang dibangun di wilayah Kranggan ini akan digunakan sebagai posko bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa ketersediaan bangunan tahan gempa menjadi suatu kebutuhan, terlebih wilayah Indonesia berada di jalur cincin api (ring of fire) yang sering terjadi gempa bumi tektonik. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 1.926 unit rumah rusak diakibatkan oleh gempa sepanjang tahun 2020. Kerusakan bangunan juga kerap kali menjadi penyebab korban luka hingga meninggal ketika bencana gempa terjadi.

Menurut Hammam, risiko bencana gempa bumi, khususnya yang mengakibatkan kerusakan bangunan baik kerusakan berat, sedang, maupun ringan perlu diantisipasi dengan hunian atau rumah, yang didesain tahan terhadap gempa, baik secara struktur, konstruksi dan material.

“Kesadaran itulah yang menggerakkan para perekayasa BPPT untuk melahirkan inovasi rumah komposit tahan gempa ini,” kata Hammam saat acara Serah Terima Hibah Contoh RKTG kepada Walikota Tangsel di Desa Kranggan Kecamatan Setu pada Rabu (16/6/2021).

Hammam mengungkapkan, RKTG merupakan solusi teknologi dari permasalahan diatas yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pencegahan, penanganan, dan pemulihan korban akibat bencana gempa bumi. Inovasi ini juga merupakan bagian dari Flagship Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 tentang Teknologi Bangunan Tahan Gempa, Tahan Api, Cepat Bangun.

RKTG dibangun dengan memperhitungkan simulasi time history dan response spectrum zonasi gempa, sehingga setiap daerah akan memiliki desain dan konstruksi dasar yang unik sesuai dengan perhitungan serta simulasi ketahanan gempa yang dilakukan oleh para Perekayasa BPPT. Perhitungan ini akan diaplikasikan dalam teknologi seismic rubber bearing sebagai base isolator untuk menahan beban gempa.

Inovasi bangunan tahan gempa BPPT dibangun dengan konsep cepat bangun, bersifat knock down, modular, menggunakan panel dinding dan frame struktur ringan, serta seismic bearing sebagai pondasinya. Sistem koneksi join interlock juga memungkinkan RKTG dikembangkan sebagai rumah tumbuh maupun deret.

Hammam menilai kehadiran RKTG di Kranggan akan semakin menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat untuk membangun rumah/gedung yang memenuhi kriteria bangunan tahan gempa.

“Kami yakin bahwa hal ini bukan sebuah karya biasa-biasa saja tapi karya yang sudah disertai dengan kesadaran membangun sebuah struktur tahan gempa, tahan api, dan berbagai fitur yang lainnya,” tuturnya.

Hammam berharap dukungan sinergi kerjasama yang telah dilakukan selama ini oleh berbagai pihak, terutama kesiapan komersialisasi produk RKTG baik dari mitra industri maupun mitra pengguna dapat berguna dan dinikmati masyarakat luas, khususnya infrastruktur mitigasi bencana di wilayah rawan bencana.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menyebutkan bahwa Undang-Undang (UU) Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana merupakan penguat hukum yang mengubah paradigma penanggulangan bencana dari sikap responsif ke tindakan yang bersifat preventif untuk mengurangi risiko bencana. Menurut Benyamin, hibah RKTG dari BPPT merupakan anugerah bagi masyarakat kota Tangerang Selatan.

“Kami punya program di pemerintah kota yaitu bedah rumah bagi masyarakat yang berpenghasilan di bawah. Syaratnya, tanahnya milik yang bersangkutan dan tidak sengketa. Indeks pembangunannya memang kurang lebih 70 jutaan. Kalau kita sandingkan dengan rumah tahan gempa ini tentunya akan lebih baik lagi hasilnya,” kata Benyamin.

Untuk itu, Benyamin akan meminta Dinas Perumahan dan permukiman untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan BPPT. “Kami mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi dimilikinya rumah layak huni bagi masyarakat, sementara BPPT memiliki teknologi yang bisa diadopsi secara tepat,” lanjutnya.

“Insya Allah ini akan kami jadikan sebuah benchmark bagi teman-teman kami di dinas teknis untuk mengikuti teknologi yang sudah ditemukan oleh BPPT dalam kerangka pelayanan publik kepada masyarakat di Kota Tangerang Selatan,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author