Jakarta, Technology-Indonesia.com – Jumlah kendaraan motor BBM di Indonesia saat ini ditaksir mencapai 120 juta kendaraan, dengan trend pertumbuhan 5% hingga 6% per tahun. Karena itu, pemerintah memandang, konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) merupakan langkah yang strategis.
Selain memberikan insentif bagi masyarakat, pemerintah melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) juga terus berkomitmen mendorong percepatan KBLBB melalui kerjasama di sektor pendidikan untuk melatih kemampuan para pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 3 Mataram dalam mengkonversi dan melakukan perbaikan kendaraan listrik.
Kepala PPSDM KEBTKE, A. Susetyo Edi Prabowo mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong penyediaan tenaga teknik yang memiliki keterampilan dalam kegiatan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.
Pelatihan diikuti oleh 22 orang peserta dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bengkel sepeda motor, SMK dan Balai Latihan Kerja (BLK) dari daerah sekitar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pelatihan ini diselenggarakan untuk menciptakan tenaga teknis konversi sepeda motor, dan juga mendukung pelaksanaan pemberian bantuan pemerintah dalam program konversi sepeda motor listrik,” ujar Susetyo Edi.
Pelatihan yang berlangsung pada 11-15 September 2023 ini, terdiri dari 50 jam pelajaran terkait regulasi kendaraan bermotor berbasis baterai dan konversi sepeda motor listrik berbasis baterai, standar pengantar uji dan mekanisme pembiayaan serta pembuatan SUT dan SRUT, dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Selanjutnya materi tentang penggunaan komponen pasca konversi dan uji baterai. Selain itu, diberikan pula pelatihan pengecekan legalitas dokumen dan penggunaan komponen pasca konversi, pemeriksaan dan pengujian fisik sepeda motor BBM dan pengenalan komponen sepeda motor listrik dan pemasangan peralatan sepeda motor listrik.
“Pelatihan ini terselenggara atas dukungan Dinas ESDM NTB dan SMKN3. Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata bagi perkembangan sepeda motor konversi di Indonesia,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Konservasi Energi Gigih Udi Atmo mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pelatihan di NTB ini akan menjadi pionir tumbuhnya bengkel-bengkel konversi di luar Pulau Jawa.
“Program pemerintah untuk konversi ini masih berpusat sebagian besar di wilayah Jabodetabek, dan sebagian di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masih sangat terbatas jumlah bengkel konversi yang berdomisili ini di luar Pulau Jawa, khususnya di Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Gigih berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi pelajar SMK yang berpartisipasi untuk transformasi kendaraan listrik, karena pengenalan dasar dan pelatihan yang dipraktikkan secara langsung mampu lebih mudah terserap.
Dukungan penuh dari Kementerian ESDM dan Dinas ESDM NTB ini diharapkan mampu mencapai terwujudnya perubahan yang signifikan dalam memasyarakatkan kendaraan listrik, khususnya di Provinsi NTB.
“Kami harapkan dengan program ini akan akan tumbuh lebih banyak bengkel konversi di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali, seperti di NTB dan disusul wilayah lainnya. Ini akan sangat mendukung program pemerintah untuk melakukan efisiensi dan konservasi energi,” pungkasnya.