TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI), Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM), dan Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) beserta universitas pendiri Konsorsium Pengembangan Sains Material atau Consortium on Material Science Development (CMSD), mengumumkan peluncuran Program Komprehensif pertamanya (versi 1.0) pada akhir Desember 2023.
Progam ini merupakan sebuah inisiatif inovatif yang bertujuan mengubah penelitian, aplikasi, dan pendidikan Sains Material di Indonesia. Program komprehensif ini menangani berbagai area kritis mulai dari pemanfaatan sumber daya alam dan mineral Indonesia yang melimpah hingga memajukan penelitian dan pengembangan yang terdepan.
CMSD merupakan sebuah inisiatif kerja sama untuk memajukan penelitian, aplikasi, dan pendidikan dalam bidang sains material di Indonesia.
CMSD menggabungkan keahlian dari berbagai lembaga penelitian, universitas, dan industri untuk menciptakan inovasi dan solusi berkelanjutan. Melalui kerja sama ini, CMSD berupaya mengatasi tantangan global sambil memanfaatkan potensi lokal, meningkatkan kapasitas ilmiah dan teknologi Indonesia di kancah internasional.
Ketua Presidium CMSD, Prof. Kuwat Triyana, menyatakan Program Komprehensif CMSD bukan hanya tentang kemajuan ilmiah, melainkan tentang membentuk masa depan berkelanjutan untuk Indonesia.
“Melalui kolaborasi, inovasi, dan fokus pada keberlanjutan, kami siap bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, untuk membuat dampak yang substansial baik secara nasional maupun global,” ungkap Kuwat.
“Selama ini, kita terbiasa menjual mentah sumber daya mineral kritis kita. Program yang disusun, diharapkan menciptakan revolusi ilmiah yang menjanjikan, untuk bergulir menuju kerja-kerja hilirisasi bahan alam Indonesia,” imbuhnya.
Langkah perdana Presidium CMSD dalam advokasi kebijakan terwujud dalam surat usulan kepada pemangku kepentingan, seperti kementerian, industri, dan lembaga pendanaan.
Surat ini menekankan perlunya program hibah terbuka yang berfokus untuk memajukan penelitian dan pengembangan dalam meningkatkan nilai sumber daya mineral kritis Indonesia dan sektor sumber daya alam secara lebih luas.
Hibah yang diusulkan bersifat terbuka tidak hanya untuk anggota konsorsium tetapi juga untuk universitas dan lembaga lain di seluruh Indonesia. Hibah ini dimaksudkan untuk mendorong inovasi dan pengembangan yang lebih luas di bidang tersebut.
Selain dari program perdana CMSD, setiap lembaga pendiri, yang terdiri dari empat himpunan keilmuan, tiga organisasi riset BRIN, dan sembilan universitas terkemuka di Indonesia, telah berkomitmen untuk menyelaraskan program penelitian dan kolaborasi mereka dengan tujuan konsorsium.
Penyelarasan strategis ini dirancang untuk menciptakan sinergi yang kuat, menguatkan kapabilitas dan dampak secara kolektif dalam lingkup sains material.
Komitmen CMSD terhadap inovasi dan keunggulan pendidikan terlihat dalam sepuluh area kunci. Termasuk di dalamnya pendirian laboratorium mutakhir untuk penelitian di bidang nanoteknologi, biomaterial, dan material berkelanjutan, serta inisiatif untuk mengurangi emisi menggunakan sumber daya alam Indonesia.
Selain itu, konsorsium berfokus pada program pendidikan kolaboratif, termasuk lokakarya dan inisiatif pertukaran informasi, serta bermitra dengan industri lokal untuk transfer teknologi dan pengembangan solusi material inovatif.
Kunci dari inisiatif yang berkesinambungan adalah dengan melibatkan penelitian ramah lingkungan dan mengedepankan penggunaan bio-based materials.
CMSD dalam hal ini menekankan pentingnya kolaborasi internasional, keterlibatan komunitas, dan advokasi kebijakan untuk memajukan kemitraan global dan meningkatkan pemahaman publik tentang sains material.
Prof. Kuwat menambahkan, meskipun perjalanan masih memerlukan pentahapan dan penentuan skala prioritas yang cermat, ini adalah momen penting bagi komunitas ilmiah Indonesia.
“Dengan mengintegrasikan sumber daya alam yang kaya dengan penelitian terdepan, kami membuka pintu menuju peluang tak terbatas dalam sains material,” imbuhnya.