Lima Kandidat Ikuti Uji Publik Panitia Seleksi Satgas PPKS Universitas YARSI

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Lima orang kandidat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa mengikuti Uji Publik Kandidat Panitia Seleksi Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas YARSI pada Jumat (24/3/2023).

Kelima kandidat tersebut adalah Octaviani Indrasari (Dosen Fakultas Psikologi), Hilma Suyana (Dosen FEB), Nurul Inayati (Tenaga Kependidikan FKG), Putri Agustin (Mahasiswa FEB), dan Regina Dewi (Mahasiswa FKG).

Mereka melakukan presentasi di hadapan panelis yang terdiri dari Muhammad Ihsan (Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Kesetaraan Gender Kementerian PPPA), Yusuf Shofie (Kepala Laboratorium Hukum Universitas YARSI), dan Yosephine Dian Indraswari (Direktur Eksekutif Yayasan Putih).

Rektor Universitas YARSI, Fasri Jalal dalam sambutanya mengatakan proses uji publik ini merefleksikan keseriusan Universitas YARSI terhadap pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

“Ini semua kita serahkan kepada juri dan pandangan publik untuk memberikan masukan-masukan yang sangat berharga sehingga panitia seleksi yang terpilih nanti mendapatkan bahan yang baik untuk memulai tugasnya membentuk aturan main, kriteria yang boleh mencalonkan diri, proses yang transparansi dan akuntabilitas, manajemen pengolahan maupun proses itu sendiri,” tutur Fasri.

Ia berharap langkah-langkah yang dilakukan Universitas YARSI untuk mendapatkan Satgas tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Mendikbudristek.

“Kekerasan seksual ini menurut beliau merupakan salah satu dosa besar di bidang pendidikan, dari sisi agama apalagi dan dari sisi kebijakan publik ini merupakan hal yang harus diberantas,” ungkap Fasri.

Pada sesi presentasi, Octaviani Indrasari mengaku mendaftarkan diri sebagai Panitia Seleksi Satuan Tugas PPKS karena ingin Universitas YARSI menjadi rumah bagi kita semua. “Kampus YARSI harus menjadi tempat dimana kita merasa aman dan tidak merasa takut, tempat kita merasa terlindungi,” ungkapnya.

Menurut Octaviani Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi merupakan ruang bagi Universitas YARSI untuk membangun rumah yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademikanya.

“Menjadi anggota Pansel tidaklah ringan apalagi menjadi satuan tugasnya. Sebagai anggota Pansel kita wajib merekrut dan menyeleksi anggota Satgas yang memiliki tugas yang demikian berat. Saya dan anggota Pansel lainnya akan bersungguh-sungguh dalam menyusun tahapan rekrutmen satuan tugas,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Muhammad Ihsan mengingatkan bahwa kasus kekerasan seksual semakin hari semakin marak. Hal ini akan menyita waktu, energi serta effort kita semua dan para Satgas PPKS nantinya.

Ichsan menyampaikan bahwa dalam Permendikbud No. 30 Tahun 2021 terdapat dua aspek yaitu pencegahan dan penanganan. “Kesan yang ditangkap oleh publik itu aspek penanganan lebih banyak, padahal aspek pencegahan juga harus menjadi fokus yang tidak kalah penting,” tuturnya.

Ichsan menyarankan agar dalam proses seleksi Satgas PPKS, Pansel bisa mengorek upaya-upaya dan inovasi-inovasi dari calon Satgas dalam pencegahan kekerasan seksual. “Ketika aspek pencegahan semakin masif dilakukan, akan menjadi semacam tembok yang menghadang kasus-kasus kekerasan seksual,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam Permendikbud No. 30 Tahun 2021 upaya pencegahan lebih banyak poinnya daripada penanganan. Karena itu, aspek pencegahan tidak kalah pentingnya untuk lebih digalakkan lagi sehingga menjadi tembok upaya meminimalisir terjadi kasus-kasus kekerasan seksual.

“Kalau kita menangani ibaratnya pemadam kebakaran. Ada satu titik api kita tangani, nanti tidak lama padam ada titik baru lagi. Ini akan menghabiskan effort. Kita juga harus fokus lebih banyak ke pencegahan walaupun tetap tidak melupakan aspek penanganan,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author