Jakarta, Technology-Indonesia.com – Mengambil momentum Indonesia sebagai Presidensi G20, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama World Standard Cooperation (WSC) serta partisipasi dari World Trade Organization (WTO) menggelar G20 International Standards Summit 2022 di Bali pada 20 Oktober 2022.
World Standard Cooperation (WSC) terdiri dari International Electrotechnical Commission (IEC), International Organization for Standardization (ISO), dan International Telecommunication Union (ITU).
Dalam pertemuan mengenai standardisasi ini, Badan standar internasional — IEC, ISO dan ITU — menghimbau para pemimpin dunia untuk mengakui, mendukung, dan mengadopsi standar internasional guna memenuhi tujuan G20 yang ditetapkan dalam tema “Recover Together, Recover Stronger”.
“Ketiga badan global tersebut mengeluarkan deklarasi bersama pada acara International Standards Summit di Bali yang didukung oleh perwakilan standardisasi dari negara-negara G20,” jelas Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam Konferensi Pers Refleksi BSN tahun 2022 dan Outlook Tahun 2023, di Jakarta pada Selasa (10/1/2023).
Dalam International Standards Summit 2022 yang dihadiri 150 peserta, lanjutnya, para tokoh standardisasi dari mancanegara memaparkan korelasi standar internasional dengan isu prioritas G20 2022 dan SDGs.
Capaian BSN tahun 2022 juga ditunjukkan melalui komitmen BSN dalam memberikan pelayanan prima kepada stakeholder dan masyarakat. Meliputi, pengembangan SNI, penyiapan skema sertifikasi dan akreditasi, penerapan SNI dan pembinaan pelaku usaha meraih SNI, serta peranan Standar Nasional Satuan Ukuran/SNSU bagi kepentingan masyarakat.
Dalam pengembangan SNI, BSN telah menetapkan 523 SNI di tahun 2022. SNI yang telah ditetapkan oleh BSN diantaranya tentang SNI Minyak Makan Merah.
Dengan didukung Komite Teknis (Komtek) 67-04 Makanan serta Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), BSN menyelesaikan penyusunan SNI Minyak Makan Merah melalui program fast track.
“Hal ini dalam rangka melaksanakan arahan Presiden Republik Indonesia untuk program afirmasi minyak makan merah yang berbahan dasar minyak sawit mentah,” papar Kukuh.
Selain SNI Minyak Makan Merah, BSN juga terus mengembangkan SNI terkait dengan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya pemerintah pencapaian zero carbon pada tahun 2060. Beberapa SNI terkait diantaranya SNI tentang sepeda motor berpenggerak listrik dan moped, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU), serta baterai listrik.
“Kami juga memastikan kompetensi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) di Indonesia. Pada tahun 2022, BSN melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) melakukan akreditasi terhadap 253 LPK,” ujar Kukuh.
Dalam mengoperasikan sistem akreditasi yang berorientasi kepada kompetensi, konsistensi, dan imparsialitas, sampai tahun 2022, BSN melalui KAN mengoperasikan 35 skema akreditasi dan 15 skema diantaranya telah mendapat pengakuan internasional.
BSN terus melaksanakan kegiatan sosialisasi, edukasi, serta promosi standar dan penilaian kesesuaian terhadap 16.102 orang.
Namun, tak hanya promosi. BSN melakukan pembinaan terhadap UMKM dan sejumlah 239 UMKM berhasil mendapatkan sertifikat SNI yang kemudian menjadi role model penerapan SNI.
Kukuh melanjutkan, melalui pengembangan dan penerapan SNI di Indonesia, BSN memberikan dukungan terhadap program pemerintah dan permasalahan yang dihadapi seperti SNI CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) untuk pariwisata, SNI penanganan kebencanaan termasuk SNI bangunan tahan gempa, dan SNI kota cerdas (smart city).
Selain itu, melalui pengelolaan SNSU, tahun 2022 BSN telah melakukan pelayanan kalibrasi dan menerbitkan 1.863 sertifikat kalibrasi. Hingga tahun 2022 SNSU BSN mendapatkan 146 pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi.
Kinerja BSN perlu didukung ketersediaan infrastruktur dan SDM yang berkualitas. Karena itu, BSN tak lupa memberikan perhatian pada pengembangan SDM standardisasi dan penilaian kesesuaian, dengan memberikan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui e-learning dan mengeluarkan 27.937 sertifikat.
Capaian BSN di tahun 2022, tak hanya memberikan dukungan pada program pemerintah dan kepentingan masyarakat/stakeholder. Kinerja BSN akhirnya juga diberikan apresiasi oleh Kementerian/Lembaga, mekipun itu bukan menjadi tujuan utama. Namun dengan penghargaan ini, setidaknya menjadi bagian dari tolak ukur sejauh mana akuntabilitas BSN terhadap masyarakat.
Selama tahun 2022, BSN meraih berbagai penghargaan diantaranya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari BPK, dan Penghargaan Penilaian Indeks Reformasi Hukum dengan Kategori AA (ISTIMEWA) pada tahun 2022 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dalam ajang BKN Award 2022, BSN meraih Peringkat 1 dalam Kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian, Peringkat 3 dalam Kategori Penilaian Kompetensi, dan Peringkat 4 dalam Kategori Penerapan Pemanfaatan Data Sistem Informasi dan CAT.
BSN juga meraih penghargaan atas Pencapaian Tingkat Maturitas Penanganan Insiden Keamanan Siber dari Badan Siber dan Sandi Negara, Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi kepada Direktorat SNSU TK dan Direktorat SNSU MRB, Deputi Bidang SNSU dari Kementerian PANRB, serta Penghargaan Penerapan Sistem Merit (Merit System) ASN dengan kategori “Baik“ dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).