Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kasus kebakaran bisa terjadi salah satunya karena masalah kebocoran LPG (liquefied petroleum gas). Karena itu, kesehatan kompor, selang, dan regulator tabung gas menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Saat ini, masyarakat cukup concern terhadap keamanan kompor. Sayangnya, pengguna kompor di Indonesia masih belum memahami masa pakai kompor yang ideal. Mereka biasanya baru mengganti kompor setelah bertahun-tahun digunakan.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, mencatat sepanjang tahun 2020 terjadi 1,505 kasus kebakaran. Penyebab kebakaran berasal dari listrik (62.33%), gas (11.96%), pembakaran sampah (8.17%), rokok (2.39%), lilin (0.47%), dan lainnya (14.68%).
Dari data tersebut, kebakaran karena masalah pada gas menjadi faktor tertinggi kedua setelah masalah pada listrik. Fakta bahwa 30,63% kasus kebakaran terjadi pada kawasan perumahan juga menambah kekhawatiran masyarakat untuk menanggulangi permasalahan ini.
Salah satu jenis gas yang banyak digunakan dalam rumah tangga adalah liquefied petroleum gas (LPG). Kandungan dari gas LPG membuat campurannya mudah terbakar sehingga dapat meledak apabila ada kebocoran yang dapat terjadi di regulator, pipa, maupun kompor.
Maka dari itu, kesehatan kompor, selang, dan regulator tabung gas menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Secara ideal, pengguna perlu secara rutin mengganti kompor setelah usia pakainya mencapai 5 tahun.
Dengan catatan, kompor tidak menunjukkan tanda-tanda permasalahan selama penggunaan seperti sering tercium bau gas, api yang menyambar atau meletup letup, kompor sulit dinyalakan, atau adanya celah retakan pada body kompor.
MarkPlus, Inc. menemukan fakta mengejutkan terkait masa pakai penggunaan kompor yang ideal oleh masyarakat Indonesia melalui survei yang diterbitkan pada Agustus 2022. Survei ini melibatkan 500 responden dari berbagai wilayah seperti Jabodetabek, Bandung, Makassar, Semarang, dan Surabaya .
Principal MarkPlus, Inc., Rhesa Dwi Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan riset sejak tahun lalu dan memang masyarakat saat ini cukup concern terhadap keamanan kompor.
“Tapi, mereka juga biasanya baru mengganti kompor setelah bertahun-tahun digunakan. Tidak sedikit yang bahkan melewati usia pakai ideal sehingga cukup berisiko dari segi keamanan,” kata Rhesa melalui keterangan tertulis pada Senin, 19 September 2022.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 40% masyarakat baru mengganti kompornya ketika kompor tersebut rusak. Sebanyak 23,8% masyarakat mengganti kompor ketika masa pakai mencapai 3-4 tahun.
Sementara, sebanyak 19,2% masyarakat mengganti kompor ketika masa pakai 1-2 tahun, 13.8% dengan masa pakai kompor 5-6 tahun, dan 3,3% dengan masa pakai kompor lebih dari 6 tahun.
Riset ini membuktikan bahwa mayoritas masyarakat tidak mengetahui usia pakai kompor yang ideal, sehingga masih sedikit masyarakat yang menggantinya meski setelah 5 tahun digunakan.
Survei ini dilakukan secara periodik pada 2021 dan 2022 untuk mengukur peningkatan kesadaran pengguna akan masa pakai kompor. Sebanyak 34.6% masyarakat berharap bahwa kompor yang digunakannya dapat awet hingga 10 tahun ke depan.
Seharusnya dalam 10 tahun tersebut telah dilakukan penggantian kompor selama minimal 2 kali, bukan tetap pada 1 kompor dan menunggunya hingga rusak.
Menurut Rhesa, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, awareness pengguna sudah lebih baik. Sebelumnya di survei MarkPlus tahun lalu, 47.5% masyarakat masih beranggapan kalau ganti kompor ketika rusak saja.
“Per survei kita di tahun ini, peningkatan masyarakat yang mulai peka bahwa usia pakai kompor ideal sekitar 4-5 tahun mencapai 35.6%, walaupun masih ada juga yang anggapannya hingga 10 tahun lebih,” ucap Rhesa.
Menanggapi situasi tersebut, masyarakat dihadapkan pada dua pilihan. Apabila masyarakat tidak keberatan mengganti kompor setelah waktu pakai ideal berakhir, apapun merek dan jenis kompor yang dibeli tidak menjadi masalah.
Namun, bagi masyarakat yang merasa sayang untuk mengganti kompor setelah periode waktu 4-5 tahun, masyarakat perlu memilih brand dan produk yang memang didesain untuk usia pakai lebih panjang, dengan fitur keamanan ekstra dibandingkan produk kompor pada umumnya.
Brand kompor yang beredar di pasar memang sangat beragam. Berdasarkan riset yang dilakukan, salah satu brand kompor gas yang dianggap terpercaya dan berani menjamin usia pakai kompor hingga melebihi usia pakai ideal sejauh ini adalah Hock Indonesia.
Hock Indonesia dipercaya oleh masyarakat karena menghadirkan garansi 3 sampai 5 tahun dan menghadirkan fitur keamanan berupa detektor kebocoran gas, yang dapat memutuskan aliran gas apabila api tiba-tiba padam. (Ilustrasi Pixabay.com/stevepb)