TechnologyIndonesia.id – Indonesia akan meluncurkan satelit Nusantara-5 (SATRIA-2) dan satelit NEO-1 pada 2024 untuk meningkatkan transformasi digital, melakukan observasi bumi, pengawasan maritim, dan mengukur medan magnet bumi.
Indonesia juga akan mengoperasikan Observatorium Nasional Timau pada pertengahan 2024 untuk mendukung penelitian ruang angkasa dan pengembangan teknologi.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Riset Antariksa – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging Mumpuni, saat menyampaikan general statement Pemerintah Indonesia di Sidang Scientific and Technical Subcommitee (STSC) ke-61 United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS), di Wina, Rabu (31/1/2024).
“Kami menyambut baik kerja sama ilmu antariksa global untuk memanfaatkan Observatorium Nasional baru ini. Indonesia mendukung subkomite ini untuk meningkatkan kerja sama dan saling pengertian mengenai pemanfaatan luar angkasa secara damai,” tutur Sungging.
Dirinya juga membeberkan kegiatan luar angkasa Indonesia pada 2023 yaitu peluncuran satelit Nusantara-3 (SATRIA-1) untuk mendukung perkembangan transformasi digital di Indonesia.
Selain itu, dilakukan juga peningkatan kerja sama internasional dengan menandatangani kerja sama (MoU) dengan United Arab Emirates Space Agency (UAESA) dan perubahan pelaksanaan dengan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Pada kesempatan lainnya, Sungging memaparkan “Indonesia’s Astronomical Observatory: A Novel Global Platform for Space Research Enhancing Peaceful Applications and Space Situational Awareness”, yang menjelaskan kemajuan Pembangunan Observatorium Astronomi Timau di Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, ia juga menyampaikan pemaparan teknis tentang “Indonesian Contribution to Regional Space Weather Research and Observation”. (Sumber brin.go,id).