BPPT Dorong Implementasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Sebagai upaya untuk membangun ekosistem inovasi teknologi yang mapan, BPPT akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT Tahun 2021 pada 8-9 Maret 2021. Sebelum penyelenggaraan Rakernas, BPPT menyelenggarakan Road to Rakernas berupa webinar pada 4-5 Maret 2021.

Delapan bidang fokus teknologi ditambah dengan bidang fokus Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dibahas dalam rangkaian webinar Rakernas ini. Webinar dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan masukan agar hasil fokus bidang teknologi BPPT dapat lebih terpusat pada pencapaian hasil dan dapat digunakan untuk peningkatan kemandirian dan daya saing bangsa.

Upaya mendorong kecintaan produk dalam negeri utamanya untuk melindungi UMKM dan membasmi praktik predatory pricing yang mematikan usaha rakyat terus digaungkan. Presiden Joko Widodo dalam pidatonya saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2021 beberapa waktu lalu menyampaikan perlu ada upaya untuk terus menggaungkan kampanye cinta produk Indonesia supaya masyarakat loyal terhadap hasil karya anak negeri. Majukan bangsa dengan mencintai produk-produk karya anak bangsa, sehingga ekonomi dapat bangkit.

BPPT sebagai bagian dari lembaga penyelenggara Iptek sangat berkepentingan untuk berperan aktif dalam upaya implementasi P3DN. Merujuk pada kondisi yang ada, BPPT membuat suatu program yang bertujuan untuk mendorong Implementasi P3DN dapat berjalan maksimal.

“Kita harus memiliki semangat dalam P3DN ini. Regulasi sudah lengkap, tinggal bagaimana inovasi diterapkan dalam P3DN. Inovasi bukan hanya untuk teknologi, tetapi juga terhadap business model dari P3DN. Inovasi juga perlu dilakukan di sisi bisnis dan komersialisasi,” terang Kepala BPPT Hammam Riza.

Dalam program P3DN, BPPT melakukan dua pendekatan yaitu pertama pendekatan Penguatan Ekosistem P3DN. Kedua pendekatan Penguatan Implementasi P3DN. Penguatan Ekosistem dilakukan dengan memperkuat regulasi yang bisa saja dalam rekomendasinya perlu dilakukan revisi ataupun perbaikan.

Selain itu juga perlu membangun sistem pemantauan Implementasi P3DN yang saat ini secara operasional diamanahkan pada Kepmenko Bidang Kemaritiman No. 84 Tahun 2019 yang dirasa belum dilengkapi dengan SOP, mekanisme serta infrastruktur untuk pemantauan.

Sementara untuk dapat mendorong implementasi P3DN secara langsung, pendekatan kedua yang dilakukan adalah dengan melakukan pendampingan perencanaan, penghitungan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang diarahkan dengan upaya P3DN. Aktivitas ini akan dilakukan dalam beberapa sektor, yaitu pada Industri Proses dan Energi serta sektor Industri manufaktur, telematika dan elektronika.

Untuk mendukung semua itu dalam upaya peningkatan kemampuan pendampingan dan penghitungan TKN mulai dari perencana sampai dengan pelaksanaan diperlukan Auditor Teknologi.

“P3DN lebih bicara bagaimana meralisasikan peraturan menjadi betul-betul kemampuan daya saing produk dalam negeri. Disini bukan hanya teknologi yang butuh inovasi, tetapi cara kita melaksanakan P3DN pun membutuhkan inovasi,” pungkas Hammam.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author