Menristek Resmikan Produksi Massal Penjernih Air Berteknologi Membran

Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Prof. Dr. H. Gusti Muhammad Hatta, meresmikan dimulainya produksi massal “Integrated Home Drinking Water Purifier Technology – Antibacterial Nano Particle Hollow-Fiber Membrane“ di PT. Yasunli Abadi Utama Plastik, Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi  (12/06).

Produksi massal mesin penjernih air yang menggunakan teknologi membran tersebut merupakan wujud kerjasama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT. Ifaria Gemilang (IFA), melalui upaya intermediasi dari Business Innovation Center (BIC), Kementerian Riset dan Teknologi.

“Kerjasama ini dapat memacu terjadinya kolaborasi inovasi lainnya antara industri dan akademisi dengan dukungan dari pemerintah, atau biasa disebut kolaborasi A-B-G (Academics-Business-Government),” ujar Menristek.

Menristek mengungkapkan kegembiraannya atas terwujudnya proses alih teknologi antara akademisi (inventor) dengan industri (investor) ini. Hal ini dapat menumbuhkan optimisme bahwa sesungguhnya produk litbang nasional juga diminati dan sesuai dengan kebutuhan industri.

“Pemerintah sangat mendukung terwujudnya kolaborasi A-B-G untuk percepatan proses komersialisasi hasil-hasil invensi untuk menjadi hasil karya inovasi nasional,” jelasnya.

Penjernih air ini menggunakan teknologi terintegrasi “Antibacterial Nano Particle Hollow-Fiber Membrane” ciptaan Prof. Dr. I Gede Wenten. Alumni terbaik ITB angkatan 1982 dan peraih BJ Habibie Technology Award 2013 ini merupakan ahli teknologi membran.

I Gede Wenten mengungkapkan, teknologi ciptaannya memiliki keunggulan karena mengintegrasikan 5 macam drinking water filtration and purification technology dalam satu sistem terpadu. “Air minum yang dihasilkan dipastikan sehat dan layak konsumsi. Ukurannya relatif kecil dan praktis, sehingga cocok untuk konsumsi skala rumah tangga,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur IFA, Tanu Sutomo, mengungkapkan bahwa IFA memiliki misi untuk mempromosikan dan mengusung teknologi anak bangsa ke pasar, hingga masyarakat tidak perlu menggunakan produk impor. “Karya teknologi Indonesia mampu untuk bersaing di pasar dalam negeri bahkan juga untuk pasar internasional,” ungkap Tanu Sutomo.

 

Acara peresmian ini merupakan awal dari rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-19 tahun 2014 yang bertemakan inovasi pangan, energi dan air.  Sumber Humas Ristek

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author