BANDUNG — Indonesia memiliki 17.504 pulau yang terpencar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memiliki banyak potensi kekayaan alam mencakup keanekaragaman hayati dan nonhayati yang belum terdata dengan baik.
Menurut Menko Kesra, Agung Laksono, tantangan ini dapat dijawab dengan Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014. Dari hasil ekspedisi ini diyakininya dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mengurangi kesenjangan sosial.
“Sudah terbukti pada Ekspedisi Bukit Barisan, Ekspedisi Khatulistiwa, dan Ekpedisi NKRI Koridor Sulawesi. Berbagai penelitian mencakup keanekaragaman hayati, potensi geologi, dan potensi bencana. Kegiatan yang melibatkan masyarakat dan pemuda ini juga menumbuhkan rasa nasionalisme,” kata Agung, saat membuka Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014, di Markas Pelatihan Kopassus Gunung Hutan, Situ Lembang, Bandung, Kamis (5/2). Ekspedisi ini sendiri berlangsung pada 26 Februari – 6 Juni 2014.
Pada Ekspedisi NKRI 2013, dikatakan Agung, tim ekspedisi berhasil membangun 6 jembatan gantung. Aksesibilitas masyarakat pun semakin terbuka. Fasilitas pendidikan, kesehatan, dan aktifitas ekonomi juga bergerak sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Tujuan ekspedisi kali ini untuk membangun kepeduliaan, kebersamaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional melalui program-program pelestarian lingkungan dan kesehatan, serta penelitian geologi yang meliputi resiko bencana, penelitian fauna dan flora, serta pendataan sumberdaya alam,” tandasnya.
Namun, yang terpenting, pelaksanaan ekspedisi telah menjadi pintu masuk untuk membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan terisolisir. Kemenko Kesra sendiri dalam setiap kegiatan ekspedisi bertindak sebagai koordinator. (tety)
