Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta National Oceanic and Atsmopheric Administration (NOAA) mengadakan observasi kelautan dan atmosfer. Observasi bersama ini berlangsung selama satu bulan di perairan Samudera Hindia dengan menggunakan Kapal riset milik BPPT Baruna Jaya I.
Menurut Kepala BPPT, Unggul Priyanto, kegiatan ini merupakan implementasi nyata kerjasama observasi kelautan dan atmosfer antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat. Selama dalam pelayaran, Baruna Jaya I akan melepas 10 buah argo float dan drfter serta melakukan pengamatan parameter meteorologi dan oseanografi. “Semua itu akan dilakukan oleh tim ahli dari BPPT dan BMKG,” ungkapnya di Jakarta International Container, Tanjung Priok, Kamis (16/04).
Kegiatan yang dinamakan InaPRIMA (Indonesia Program initiative on Maritime Observation and Analysis) diharapkan dapat berjalan berkesinambungan dan lancar untuk mewujudkan layanan informasi cuaca dan iklim maritim yang cepat dan akurat. Kegiatan ini merupakan salah satu dari tiga program utama yang menjadi prioritas agenda pembangunan kemaritiman.
Pelayaran InaPRIMA merupakan salah satu usaha mendukung tersedianya observasi laut yang kontinu dan datanya dapat digunakan untuk mendukung peningkatan informasi cuaca dan oseanografi. Bagi BMKG kegiatan observasi di laut menjadi penting dalam peningkatan akurasi prediksi cuaca dan iklim.