Siklotron Decy 13 Desain BRIN Berhasil Menangkap Arus 20 Nano Ampere

TechnologyIndonesia.id – BRIN melalui Pusat Riset Teknologi Akselerator (PRTA) Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) berhasil mengembangkan desain Development of Experimental Cyclotron in Yogyakarta (DECY 13), untuk mendeteksi berkas arus 20 Nano Ampere pada 8 Desember 2024 lalu.

“Tanggal 8 Desember 2024 menjadi tonggak pertama bagi BRIN karena Siklotron DECY 13 berhasil mendeteksi berkas arus 20 Nano Ampere setelah hampir 12 tahun kami lakukan pengembangan. Artinya DECY 13 sudah dapat beroperasi dengan baik,” ujar Emy Mulyani Periset PRTA di Yogyakarta, pada Senin (16/12/2024).

Menurutnya, Decy 13 akan dimanfaatkan untuk bidang kesehatan guna memproduksi radioisotop. Alat tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk eksperimen lain di bidang industri.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Taufik Periset PRTA BRIN mengatakan, Riset DECY 13 yang dikembangkan sejak 2013 tersebut penting karena banyak dibutuhkan di Indonesia, khususnya untuk menunjang bidang kesehatan.

“Jumlah siklotron masih sangat sedikit keberadaannya di rumah sakit Indonesia, sedangkan kebutuhannya sangat banyak,” terangnya.

Ia menyebut, investasi siklotron sangat mahal dan masih impor. sehingga Indonesia perlu mengembangkan sendiri teknologi itu.

“Penting bagi kita untuk dapat mengembangkan siklotron sediri dengan meningkatkan kandungan lokal yang tinggi, dan kita bisa memperoleh kemandirian dalam pengembangan siklotron,” tambahnya.

Aspek penting dalam pengembangan teknologi sikloton menurut Taufik, dengan maintenance dan desain komponen siklotron.

“Penguasaan teknologi siklotron sangat penting khususnya untuk maintenance yang dapat dilakukan sendiri oleh SDM kita. Siklotron dapat kita desain sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, misalnya dapat dimanfaatkan untuk advance research. Kami berpengalaman mendesian komponen siklotron, seperti magnet, RF, dan sumber ion,” jelas Taufik.

Siklotron DECY 13 saat ini baru memperoleh uji arus tahap awal. “Kita masih harus melakukan optimasi tahap lanjut untuk memperloleh keberulangan arus tersebut,” tegasnya.

Tantangan tim pengembang teknologi siklotron BRIN ke depan, adalah meningkatkan berkasnya supaya lebih optimal pemanfaatannya.

“Setelah DECY 13, kami berencana membuat siklotron dengan energi yang lebih tinggi yaitu 30 MeV. Harapannya ada upaya pengembangan teknologi,” tambah Emy.

Menurutnya dengan energi yang lebih besar tersebut, harapannya siklotron dapat memproduksi radioisotop dalam negeri yang lebih bervariasi dan riset radioisotop bisa berkembang. Dari sisi aplikasi di bidang industri, siklotron dapat digunakan untuk riset material, sumber proton, dan riset hayati.

Narasumber ahli dari IAEA Jong Seo Chai yang mendampingi uji arus DECY 13, mengapresiasi kerja keras periset PRTA BRIN dalam mengembangkan teknologi siklotron.

“Selamat, DECY 13 akhirnya mendapatkan beem akselerasi, dan ini sebagai upaya luar biasa yang dilakukan periset BRIN yang memerlukan waktu lama. Ke depan, periset BRIN dapat mengembangkan akselerator kapasitas yang lebih besar 13 MeV dan 10 μA,” kata Chai.

Dukungan senada disampaikan Kepala PRTA BRIN Muhammad Rifai, bahwa keberhasilan DECY 13 dalam mendeteksi berkas arus 20 Nano Ampere, menunjukkan kemampuan tim DECY PRTA dalam mengembangkan teknologi siklotron yang esensial untuk Indonesia.

“Hal ini menguatkan kapasitas riset kita, dan membuka peluang di sektor kesehatan, serta industri,” pungkasnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author