BMKG: 83,6% Daerah Awal Kemarau April – Juni

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan dari 342 zona musim (ZOM), sebanyak 83,6% daerah memasuki awal musim kemarau pada April, Mei, Juni. Sekitar 16,4% lainnya pada Juli, Agustus, September, Oktober, November. Sisanya, 5% daerah sudah memasuki musim kemarau pada Januari, Februari, Maret.

“Sifat hujan selama musim kemarau 2014 di sebagian besar atau 67% daerah diprediksi normal dan bawah normal sebesar 24,8%,” kata Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, di kantor BMKG, Selasa (4/3).

Pada Maret ini sebanyak lima  dari sembilan pulau besar di Indonesia mulai memasuk musim kering. Yaitu di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.

Namun, ada beberapa wilayah yang cukup terlambat datang musim kemaraunya. Yaitu Sulawesi Utara, dan Bolaang Mongondow yang diperkirakan baru muncul pada September sampai November 2014.

“Sebagian besar daerah (44.1%) mengalami awal musim kemarau sama dengan rata-rata yang terjadi pada periode 1981-2010,” tambahnya.

Apakah musim kemarau tahun ini ekstrim atau tidak, BMKG belum bisa mempredikasikan. Dikatakan, akan ada prakiraan lagi dalam dua hingga tiga bulan ke depan sehingga dapat diketahui kondisi kemarau.

“Apakah ada ekstrimitas atau tidak. Kalau memang ada perubahan tentu perlu dilakukan kajian lagi untuk kondisi selanjutnya,” tuturnya.

Musim kemarau ini, katanya, tentu berdampak pada komoditas. Menghadapi kemungkinan hal ini, ada tim BMKG yang memberi semacam pelajaran tentang tanaman apa yang kira-kira tepat ditanam untuk di daerah tersebut. (tety)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author