Ungkap Biodiversitas Kalimantan, BRIN Bangun Platform Kolaborasi e-BiTe

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat ini sedang membangun platform Ekspedisi Biodiversitas Terestrial (e-BiTe) yang merupakan platform kolaborasi dalam program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM).

Program ini secara khusus difokuskan untuk menemukan spesies baru, memperluas catatan distribusi, memahami interaksi ekologis, serta menyediakan data penting bagi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. e-BiTe juga menjadi wadah penguatan kapasitas dan regenerasi periset, khususnya di bidang biosistematika dan evolusi.

Ekspedisi yang mengusung tagline “Menapak Alam Kalimantan, Merangkai Ilmu Pengetahuan” ini menekankan semangat kolaborasi dan pengungkapan kekayaan hayati Kalimantan melalui pendekatan ilmiah dan etis.

Sebagai langkah awal, BRIN telah menggelar rapat koordinasi teknis dan pelepasan tim pendahuluan ekspedisi e-BiTe pada 11 Juni 2025 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno BRIN, Cibinong.

Dari hasil rapat tersebut, BRIN melalui Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) menindaklanjuti dengan menandatangani dokumen RPP bersama Balai Besar TNBKDS pada Jumat (20/6/2025) di Kantor TNBKDS, Putussibau, Kalimantan Barat. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala PRBE BRIN, Arif Nurkanto, dan Kepala Balai Besar TNBKDS, Sadtata Noor Adirahmanta.

Tim e-BiTe tahap awal ini terdiri dari 12 periset yang juga bertugas menyiapkan rencana penandatanganan Rencana Pelaksanaan Program (RPP) dan Rencana Kerja Tahunan dengan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat.

Kepala PRBE BRIN, Arif Nurkanto menyampaikan bahwa kegiatan e-BiTe di TNBKDS merupakan bagian dari kerja sama strategis yang akan berlangsung selama tiga tahun. “Kami melihat potensi besar kawasan ini dalam pengungkapan biodiversitas, dan kerja sama ini menjadi pijakan penting untuk riset jangka panjang,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa penandatanganan ini, menjadi langkah awal implementasi konkret program e-BiTe, sekaligus menjadi RPP pertama yang ditandatangani sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara ORHL BRIN dan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang diteken di Jakarta pada 21 Mei 2025.

Arif juga menegaskan bahwa ekspedisi ini tidak hanya bertujuan untuk mengungkap kekayaan hayati TNBKDS, tetapi juga mendukung pengembangan ilmu biosistematika dan evolusi di Kalimantan maupun kawasan lainnya.

“Melalui kegiatan ini, kita ingin mendorong tumbuhnya generasi taksonom baru. Karena itu, e-BiTe juga menjadi platform penting dalam program Degree by Research yang kami dorong,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar TNBKDS, Sadtata mengingatkan bahwa masih banyak wilayah taman nasional yang belum tereksplorasi secara menyeluruh.

“TNBKDS memiliki potensi biodiversitas yang sangat besar, namun belum semuanya terungkap. Butuh waktu, ketekunan, dan kerja kolaboratif untuk bisa memetakan kekayaan hayatinya,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya etika dan sikap dalam menjelajahi kawasan konservasi. “Masuklah ke hutan dengan niat baik dan penuh kerendahan hati. Jadikan alam sebagai sahabat, bukan objek semata,” pesannya kepada para periset.

Diharapkan, hasil temuan dari ekspedisi biodiversitas ini dapat menjadi dasar ilmiah untuk pengelolaan dan pemanfaatan biodiversitas Nusantara secara berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Sadtata juga secara resmi melepas Tim Ekspedisi Biodiversitas Terestrial yang akan melakukan kegiatan lapangan di kawasan TNBKDS hingga 18 Juli 2025.

Tim ini terdiri dari periset Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN, TNBKDS, Universitas Palangkaraya, serta mitra dari lembaga Species Obscura dengan total anggota tim sebanyak 29 orang. Ekspedisi ini direncanakan berlangsung hingga tahun 2027. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author