Pembukaan Kembali Kebun Raya Menyesuaikan Regulasi di Daerah

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali membuka Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas untuk kunjungan umum mulai Selasa (7/4/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pembukaan kembali kedua kebun raya tersebut telah melalui persiapan matang dengan penyiapan sarana dan prasarana sesuai protokol pencegahan penularan Covid-19 dan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah setempat.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan sesuai Perpres 93 tahun 2011, LIPI mendapat amanat untuk mengelola kebun raya di seluruh Indonesia dan menjadi pembina kebun raya daerah. Kebun raya secara umum memiliki lima fungsi yaitu konservasi ex-situ, riset, jasa lingkungan, pendidikan, dan wisata.

“Keberadaan kebun raya tidak semata untuk eduwisata. Kebun raya menjadi starting poin dari strategi besar negara kita yang kaya akan biodiversitas baik dari darat maupun laut dan bagaimana kita mengupayakan penambahan nilai ekonomi negara kita di masa depan berbasis kekayaan alam dengan memanfaatkannya secara bijak dan benar,” kata Handoko dalam Sapa Media #2 melalui aplikasi Zoom pada Kamis (16/7/2020).

Handoko menjelaskan bahwa secara umum pihaknya sudah mengizinkan kebun raya dibawah pengelolaan LIPI untuk dibuka. Namun, harus menyesuaikan dengan regulasi di daerah masing-masing dan mengimplementasikan protokol kesehatan yang ketat.

Momentum ini, terangnya, dimanfaatkan LIPI untuk mengubah perilaku pengunjung agar kebun raya tidak sekedar sebagai tempat berkumpul dan wisata. “Kita ingin pengunjung kebun raya naik kelas karena kebun raya sebagai eduwisata bukan sekedar wisata. Termasuk edukasi untuk membiasakan masyarakat memakai sarana digital,” ungkapnya.

Kepala Kebun Kebun Raya Bogor Hendrian mengatakan bahwa di Indonesia terdapat 43 kebun raya. Lima kebun raya berada dibawah pengelolaan LIPI yaitu Kebun Raya Cibinong, Bogor, Cibodas, Purwodadi, dan Bedugul Bali. Sementara 2 kebun raya dibawah pengelolaan perguruan tinggi dan 36 kebun raya dibawah pemerintah daerah. Total koleksi yang dimiliki kebun raya di Indonesia ada 104.761 spesimen.

Hendrian mengungkapkan, meskipun telah dikeluarkan SK Kepala LIPI tentang pembukaan kembali layanan kebun raya di lingkungan LIPI, tapi pada prakteknya tidak dilakukan sendirian. “Sebelum pembukaan kembali, kita melakukan audiensi dan diskusi dengan pemerintah daerah. Kita harus menyesuaikan dengan pemda setempat khususnya terkait status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” terangnya.

Kebun Raya Bogor dan Cibodas, lanjutnya, sudah dibuka kembali pada 7 Juli 2020 karena Pemda Bogor dan Cianjur mempertimbangkan bahwa pembukaan kembali sudah dimungkinkan. Sementara Kebun Raya Purwodadi dan Bedugul Bali sedang dalam proses karena harus menyesuaikan dengan status PSBB dan kebijakan pemda setempat dan lain-lain.

Dalam konteks pembukaan kembali Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas, Hendrian menjelaskan bahwa kedua mendapatkan penghargaan terkait kesiapan menghadapi tatanan normal baru. Kebun Raya Bogor mendapat penghargaan pada lomba inovasi daerah menghadapi tatanan normal baru yang diikuti oleh Pemkot Bogor.

“Untuk sektor wisata, mereka mengambil kasus Kebun Raya Bogor dan mendapatkan juara 2 nasional. Selanjutnya lomba kesiapan menghadapi tatanan normal baru di Kabupaten Cianjur, untuk sektor wisata Kebun Raya Cibodas mendapatkan peringkat pertama,” terang Hendrian.

Kedua penghargaan ini, menurut Hendrian, menunjukkan bahwa kebun raya tersebut telah melakukan persiapan-persiapan yang cukup baik sehingga oleh pemda dianggap memadai untuk dibuka kembali. Penghargaan ini juga menunjukan sinergi yang baik antara kebun raya dengan pemda setempat.

“Kebun Raya Bogor dan Cibodas tidak berhenti sampai membuka kembali tapi juga mengevaluasi. Dalam minggu pertama kita mengevaluasi ketat apakah protokol yang diatas kertas sedemikian bagus itu bisa diimplementasikan secara baik. Kita harus mengedepankan kehatian-hatian, karena masalah kesehatan nomer satu,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author